Berita Bima
Pengakuan Pelaku Lumuri Wajah Anak dengan Cabai di Bima: Geram Anak Perempuannya Di-bully
"Betul saya lumuri dengan cabai di mulutnya. Dua biji cabai saya ulek," kata pelaku menjelaskan musababnya.
Penulis: Atina | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Viralnya aksi seorang ibu di Kota Bima yang melumuri cabai rawit pada wajah seorang anak terus menuai kontroversi.
TribunLombok.com menemui langsung dengan terduga pelaku inisial Ar, pada Selasa (31/5/2022).
Ar mengungkap, bagaimana awalnya ia mendatangi korban dan melumurinya dengan cabai.
Baca juga: VIRAL Bocah di Bima Dilumuri Cabai Oleh Orang Tua Temannya Usai Cekcok
"Betul saya lumuri dengan cabai di mulutnya. Dua biji cabai saya ulek," akunya.
Dengan nada penuh penyesalan, Ar mengungkap rasa keibuannya ketika mendapati anak perempuannya berulang kali pulang ke rumah dalam kondisi menangis.
"Bukan tanpa sebab. Anak saya dibully berkali-kali oleh mereka (korban dan temannya). Bukan sekali dua kali," ungkapnya.
Sebelum kejadian Minggu (29/5/2022), sudah beberapa kali anaknya pulang dalam kondisi menangis.
"Pertama dipukul dan dikeroyok oleh anak itu (korban) bersama teman-temannya. Setelah itu, jilbab dan baju anak saya ditarik dan dia pulang lapor. Tapi saya belum respon, karena saya pikir masalah antara anak-anak. Coba bayangkan jika anak perempuan anda diperlakukan seperti itu, apa naluri ibu tidak akan muncul," beber Ar.
Terakhir muncul lagi kejadian pada Minggu kemarin yang kemudian viral.
Saat itu, anak perempuannya itu sedang latihan tari di rumah ustadzah untuk tampil dalam Mtq.
Kemudian korban dan teman-temannya tersebut dilarang menonton, karena semua yang menari anak perempuan.
Namun korban bersama teman-temannya, membully anaknya sebagai pencuri karena menggunakan sandal yang sama dengan milik mereka.
"Padahal itu sandal bapaknya, tapi dikatai anak saya mencuri sandal mereka," kata Ar.
Karena tidak tahan, anak perempuannya itu kemudian kembali ke rumah bersama temannya dan menangis.
Saat itu teman anaknya mengatakan, jika korban menunggu dirinya.
"Kok hebat sekali anak kecil ini. Sudah berkali-kali berbuat buruk ke anak saya, tapi masih menantang menunggu orang tuanya. Emosi saya tersulut. Anak saya perempuan dan sudah sering diperlakukan buruk," tegasnya.
Ar meminta kepada semua pihak tidak melihat masalah ini dari apa yang viral saja.
"Orang tua mana yang tidak marah, ketika anaknya, perempuan lagi, dibully berkali-kali. Belum lagi kepikiran anak saya sudah ditarik jilbabnya, bajunya. Korban kekerasan seksual sekarang ini banyak anak di bawah umur, saya khawatir," ungkap Ar.
Melalui TribunLombok.com, Ar juga meminta kepada warga dan netizen untuk tidak menyebarkan foto dirinya dan anaknya ke media sosial.
"Soal mental saya, tidak masalah. Tapi tolong pikirkan anak saya, masih sekolah. Dia masih SMP, kasihan anak saya di-bully terus selama ini, hingga sekarang masalah ini lagi," pinta Ar.
Suami Ar, inisial Ju juga menyampaikan hal yang sama.
Ju kaget melihat foto istri dan anak perempuannya, disebar di media sosial dengan narasi yang dilebih-lebihkan.
Persoalan ini, tidak hanya berdampak pada istrinya tapi pada seluruh keluarga besar yang mengetahui bagaimana masalah ini sebenarnya.
Baca juga: Bocah Dilumuri Cabai Dibanjiri Donasi Dari Netizen di Kota Bima
"Jangankan anak saya yang perempuan itu. Anak saya yang laki-laki, sudah tamat SMA, mentalnya terpuruk karena setiap keluar dari rumah dipandang dan dibicarakan warga sekampung," ungkapnya.
Ju berharap kepada warga dan netizen, bijak melihat masalah ini.
Karena menurutnya, tidak akan ada asap jika tidak ada api.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/Pengakuan-Pelaku-Lumuri-Wajah-Anak-Dengan-Cabai-di-Bima.jpg)