Berita Lombok Tengah
15 KK Terdampak Gempa Bumi 2018 di Lombok Tengah Masih Bertahan di Tenda Pengungsian
Hal itu dialami oleh 15 Kepala Keluarga (KK) yang berada di Desa Sintung, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah.
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Lalu Helmi
Laporan Wartawan Tribunlombok.com Lalu M Gitan Prahana
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Gempa Bumi Lombok 20218 telah beralalu hampir 4 tahun lamanya. Namun sejumlah warga yang terdampak bencana alam tersebut, sampai saat ini masih bertahan di tenda pengungsian.
Hal itu dialami oleh 15 Kepala Keluarga (KK) yang berada di Desa Sintung, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah.
Herman, selaku kepala Desa Sintung, Kecamatan Pringgarata mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya dalam membantu warganya yang terdampak akibat gempa tersebut.
Baca juga: Belum Dapat Bantuan, Korban Gempa 2018 di Lombok Tengah Masih Bertahan di Tenda Pengungsian
Baca juga: Penginapan Tutup Imbas Gempa Lombok 2018, Wanita di Gili Trawangan Buka Warung Indomie Tepi Pantai
"Kami sudah sering bernegoisasi dan meminta bantuan kepada berbagai pihak, baik dinas kabupaten hingga provinsi agar segera mendapat perhatian," terang Herman, Sabtu (28/5/2022).
"Terutama kepada 15 kepala keluarga yang sampai hari ini masih tinggal di terpal, namun sampai saat ini masih belum ada tindak lanjut," jelasnya.
Dimana 15 KK tersebut, tersebesar di empat dusun, yakni Dusun Selakan, Dusun Dasan Telage, Sintung Timur, dan Dusun Pidada.
Para keluarga ini terpaksa harus tinggal ditenda pengungsian karena rumah mereka masuk dalam katagori rusak berat.
Selain itu, Kepala Desa Sintung itu juga mengatakan bahwa pihaknya beberapa waktu lalu sudah berkomunikasi dengan Wakil Bupati Lombok Tengah, H Nursiah.
"Katanya beliau berjanji akan turun ke lapangan untuk melihat secara langsung kondisi masyarakat kami yang masih tidur di bawah tenda ini," terangnya.
"Ya kita tinggal menunggu saja, semoga akan ada solusi dari pemda, agar warga di beberapa dusun yang masih tidur di tenda ini bisa dibuatkan rumah," harap Herman.
Berdasarkan pantaun Tribunlombok.com, diantaranya warga yang masih tinggal di tenda pengungsian adalah Halimah warga dusun Selaka, Desa Sintung, terpaksa harus tinggal di tenda yang dibuatnya 4 tahun lalu, karena rumahnya saat itu rusak akibat guncangan gempa.
"Sudah 4 tahun saya tinggal di tempat ini, karena rumah saya pas gempa dulu retak-retak dan akhirnya membuat tenda pengungsian," katanya
Halimah membuat tenda bersama suaminya di sebuah pematang sawah yang ditutupi dengan terpal, karung dan beberpa asbes bekas.
Ia berharap semoga segera mendapat bantuan dari pemerintah, mengingat tempat tinggalnya saat ini sudah tidak layak huni.
(*)