Berita Lombok Utara

Penginapan Tutup Imbas Gempa Lombok 2018, Wanita di Gili Trawangan Buka Warung Indomie Tepi Pantai

Namun karena terkena imbas gempa Lombok 2018, bungalo miliknya kini tidak dapat beroperasi lagi.

Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBYAN ABEL RAMDHON
Ibu Maria siap menyambut kedatangan pelanggan dari balik etalase Warung Indomie miliknya di Gili Trawangan, Jumat (6/5/2022). 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Robbyan Abel Ramdhon

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK UTARA – Jika ingin menikmati kuliner dengan harga terjangkau sambil melihat pemandangan laut, maka Warung Indomie Ibu Maria adalah jawabannya.

Warung ini berada di belakang garis pantai Gili Trawangan, atau sekitar 300 meter ke arah timur dari gerbang dermaga pelabuhan.

Tidak hanya mi goreng atau mi kuah, Ibu Maria juga menyediakan berbagai kudapan instan, minuman kelapa muda, hingga kopi.

Baca juga: Pedagang Soto di Gili Trawangan Kenalkan Kuliner Indonesia Pada Dunia

Baca juga: Bule Cewek Asal Rusia yang Bikin Heboh Dideportasi, Gubernur Bali Sebut Tak Cukup Meminta Maaf

Apa bila deretan restoran tepi pantai di Gili Trawangan mayoritas menawarkan harga hingga Rp50 ribuan untuk setiap item dalam menunya, Warung Indomie Ibu Maria justru menawarkan harga yang relatif lebih terjangkau.

Untuk satu porsi Indomie lengkap dengan telur dan sayur, Ibu Maria mematok harga hanya sebesar Rp15 ribuan, Rp5 ribu untuk segelas kopi dan Rp5 ribu satu bungkus roti.

Ada pun harga semua menu makanan dan minuman yang dijual di Warung Indomie Ibu Maria, jika dikisarkan, yakni hanya sebesar Rp5 ribu hingga Rp30 ribuan.

Harga yang terlatif terjangkau ini disebabkan oleh lahan tempat Ibu Maria berjualan merupakan milik pribadi, sehingga ia tak perlu membayar sewa.

“Tapi sebagian lahan kita kerjasamakan dengan bule, mereka punya modal bikin restoran kan, kita enggak punya, jadi warung kecil-kecilan aja,” kata Ibu Maria.

Ibu dua anak itu mulai membuka warung sejak tahun 2020. Sebelumnya ia memiliki usaha penginapan dengan konsep bungalo.

Namun karena terkena imbas gempa Lombok 2018, bungalo miliknya kini tidak dapat beroperasi lagi.

“Kalau mau buka lagi butuh modal,” tandasnya.

Warung Indomie Ibu Maria sendiri buka sejak pukul 7 pagi hingga dini hari. 

Meski demikian, waktu operasional tersebut masih fleksibel, tergantung pada jumlah pengunjung.

Jika kebetulan sedang sepi, maka warung ini akan ditutup lebih cepat, dan berlaku sebaliknya ketika pengunjung sedang ramai.

Ibu Maria berharap angka kunjungan wisatawan di Gili Trawangan bisa kembali normal seperti ketika sebelum pandemi covid-19.

“Ini aja baru dia ramai, lebaran kemarin. Makanya, semoga aja besok habis lebaran ketupat tetap ramai,” ucapnya.(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved