Wawancara Khusus
Wagub NTB Sitti Rohmi Djalillah: Warisan Terbaik Kita adalah Lingkungan yang Sehat
Kalau sudah rusak berarti konsekuensinya ke anak cucu kita. Makanya warisan terbaik bagi kita adalah lingkungan yang sehat, lingkungan yang baik.
Penulis: Patayatul Wahidah | Editor: Dion DB Putra
Kita merasa harus di depan sehingga itulah kita gagas itu NTB bersih, NTB hijau. Memang sekali lagi bicara nyambungnya dengan kabupaten/kota tidak gampang.
Tapi alhamdulillah semakin kemari walaupun tidak instan begitu kita launching semua langsung ikut ya tidak begitu.
Tetapi alhamdulillah setp by step kabupaten/kota juga nyambung gitu. Seperti Lombok Barat dia punya program ijo nol dedoro ya sama dengan Mataram juga sudah mulai.
Sekarang kita lihat kan di Mataram di jalan-jalan besar ini tidak menumpuk sampah.
Iya benar Ibu. Sejumlah kolega kami dari luar kota punya kesan kota Mataram ini lumayan bersih, diurus dengan baik.

Iya, iya kan kalau kota itu satu bersih dulu. Entar yang lain-lain. Kan banyak kotayang sederhana bangunannya tapi bersih, indah, orang bilang beeh kota ini.
Tapi misalnya kota bangunan menjulang keren-keren tapi kotor, orang pasti ‘aduh kota ini bener-bener gak diurus’ kan gitu?
Alhamdulillah step by step 10 kabupaten/kota, di Sumbawa juga ya rata-rata semua mulai berbenah. Apalagi sekarang Lombok Tengah ada Mandalika, ini sudah tidak bisa mundur lagi.
Pengelolaan sampah menjadi hal yang wajib, harus dilakukan. Begitu pula dengan penghijauannya. Makanya kita betul-betul mendorong kebersamaan ini. Memang kita tahu mengelola sampah itu butuh cost besar.
Kita lihat saja negara-negara maju berapa persen dari anggaran negaranya itu khusus untuk lingkungan. Kita itu masih sangat-sangat kecil.
Kita butuh kebersamaan semua pihak. Tapi alhamdulillah kalau kita melihat progresnya sampai sekarang baik, yang paling penting bagaimana hulu ke hilir.
Kita upayakan hilirisasai ada. Nah, artinya sampah isa terkelola menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Insya Allah nanti di TPA Kebon Kongok itu pun sementara untuk dikelola. Tidak boleh menumpuk sampah doang.
Nanti sejak September 2022 ini sudah tidak boleh lagi sampah dibawa ke TPA yang tidak terpisah. Itu harus dipisah dulu sehingga nanti dibawa ke pabrik yang akan mengolah.
Kita di NTB Insya Allah akan ada pabrik bata plastik. Sudah peletakan batu pertama.
Kemudian ada juga pabrik pyrolisis. Pyrolisis itu dari plastik jadi bahan bakar. Kalau bata plastik itu dari plastik menjadi bata plastik yang bisa bikin rumah kayak bikin lego. Jadi satu kamar itu bisa 5 jam selesai.