Wawancara Khusus
Wagub NTB Sitti Rohmi Djalillah: Warisan Terbaik Kita adalah Lingkungan yang Sehat
Kalau sudah rusak berarti konsekuensinya ke anak cucu kita. Makanya warisan terbaik bagi kita adalah lingkungan yang sehat, lingkungan yang baik.
Penulis: Patayatul Wahidah | Editor: Dion DB Putra
Tapi secara umum visitor (pengunjung) kalau datang ke NTB biasanya dari BIZAM (bandara) ke Mataram terus kesannya, wah NTB ini bersih ya, jalannya bagus, indah gitu, hijau gitu. Padahal kalau menurut kita ya belum maksimal.
Pengelolaan sampah, penghijauan ini bukan hanya urusan pemerintah harus menjadi habit masyarakat. Masuk edukasinya dari TK sampai SMA dan perguruan tinggi.
Untuk yang langsung di bawah supervisi kami adalah SMA, SMK dan SLB itu kami tegaskan.
Jadi 30 persen penilaian untuk kepala sekolah tu masalah lingkungan karena sangat penting untuk anak-anak.
Kalau anak-anak SMAK/SMK/SLB sudah tertanam nilai tentang lingkungan yang bersih.
Alhamdulillah, silakan dicek SMA/SMK kita rata-rata bersih, hijau. Pokoknya tidak boleh, tidak hijau dan tidak boleh, tidak bersih gitu kan. Terus-menerus kita tingkatkan.
Targetnya tahun 2023 kalau bisa NTB itu bebas sampah. Tetap optimistis ya bu?
Saya optimis, selalu optimistis karena dengan optimisme itu kita punya semangat.
Dengan optimisme itu kita mau berlari.
Karena kalau target kita rendah-rendah juga akhirnya kita ‘kalau target segini saya tidur-tidur juga sampai ni target’. Tapi kalau targetnya tinggi kita berusaha semaksimal kita mampu. Hasilnya terlihat signifikan.
Ibu punya aktivitas cukup padat. Selain tanggung jawab sebagai wakil Gubernur, Ibu juga rektor dan pimpinan partai. Bisa berbagi tips bagaimana mengatur waktu?
Kita mikirnya hidup itu kan buat ibadah, ya diniatin buat ibadah, tidak usah cepat mengeluh. Jadi semua tugas tanggung jawab itu kalau mau bernilai ibadah diniatkan yang bagus-bagus nilainya ibadah.
Ndak hanya dapat capek tapi juga mudah-mudahan Allah kasih pahala. Saya dinasehati sama Umi saya, kamu kalau masih punya ilmu, ilmu harus yang barokah.
Ilmu yang barokah itu maksudnya ilmu yang bermanfaat gitu loh. Jadi kalau kita punya ilmu cuma dikeep (disimpan) untuk kita sendiri itu namanya gak barokah.
Tapi kalau kamu punya ilmu bisa buat orang lain, bisa buat masyarakat itu namanya barokah. Apapun yang kita punya, mau ilmu, mau harta, mau apa itu buat orang banyak itu barokah. Saya diajarin gitu. Jalani ya senang aja. Enjoy saja gitu.
Selalu ada memang masalah di setiap pekerjaan tapi masalah itu kan bukan menghentikan langkah kita. Tapi masalah itu menjadi media pembelajaran untuk kita makin pintar ke depannya.
Kalau kamu menghadapi tantangan itu bukan untuk menghancurkan kamu tapi justru untuk memperkuat kita. Positif thinking saja. Dibawa senang.
Karena kan kita hidup sehari 24 jam, kita tidur paling maksimal 8 jam. Nah, sisanya 18 jam, selama kita dengan sadar mengaturnya dengan baik ya semuanya pasti tertangani dengan baik. Asal happy aja bawanya.
Kalau di kampus Universitas Hamzanwadi Ibu Rohmi masih mengajar?
Kalau ngajar saya sudah ngga, tapi kalau kuliah umum saya masih. Sekarang kan kita tidak terputus karena dimudahkan teknologi. Bisa via zoom kalau gak bisa datang. Jadi lebih fleksibel.
Memang teknologi luar biasa ya membantu hidup kita. Kalau undang zoom ya tinggal diatur aja. Kalau zoom itu di mana aja kita bisa sisihkan waktu.
Bu Rohmi bisa bagikan tips menjaga agar tubuh tetap fit dan tampil fresh dalam berbagai acara.
Kalau dibilang tips, ya selalu bersyukur. Itu yang pertama. Karena kalau kita bersyukur itu pasti kita punya energi positif yang keluar. Sama dekat dengan Allah, tempat ngadu kita kan Allah.
Kalau kegiatan olahraga saya itu yang simpel, sepeda statis. Sepeda statis setengah jam setiap hari, itu saja. Kalau jalan kan memang sering jalan (dalam tugas sebagai wagub).
Aktivitas tetap yah sepeda statis saja cuma setengah jam. Makan makanan yang bergizi, yang sehat ya sahur dan buah.
Tidak ada diet khusus?
Ndak, kalau makanan lebih ke sayur buah, kurangi yang lemak. Itu saja. Bersyukur ya, apapun kita syukuri jadi positif thinking. Jangan sedikit-dikit negatif thinking jadi berkerut.
Semacam closing statement, silakan Ibu Rohmi menyampaikan pesan pada tribunners lebih khusus masyarakat NTB.
Untuk tribunners utamanya masyarakat NTB ya, saya tentunya atas nama pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat mengucapkan terima kasih.
Keguyuban masyarakat NTB ini luar biasa sehingga kita di NTB ini walaupun masa pandemi dua tahun sebelumnya ada gempa tapi karena keguyuban kita, gotong royong kita, kondusivitas yang kita hadirkan ini membuat kita tetap membangun. Tetap bisa bergerak. Tetap bisa melakukan sesuatu produktif.
Keadaan NTB juga tidak terlalu terpuruk ya. Apalagi kemarin MotoGP Mandalika sukses tergelar, kemudian program-program pemerintah baik program bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, ekonomi itu semuanya bisa berjalan, alhamdulillah dengan baik.
Semua ini berkat kerja sama seluruh pihak dan masyarakat NTB. Mari kita jaga kondusivitas daerah kita.
Mari kita terus bersama-sama bergotong royong agar program-program yang digagas pemerintah untuk kebaikan kita bersama ini bisa berhasil semua.
Intinya bagaimana masyarakat NTB sehat, bagaimana masyarakat NTB pendidikannya baik, ekonominya baik, lingkungannya juga terjaga.
Karena daerah kita ini luar biasa indahnya, ini adalah nikmat Allah yang harus betul-betul kita syukuri. Kita jaga selalu agar NTB semakin indah, asri, lestari. (patayatul wahidah)
Simak wawancara khusus lainnya di sini