Berikut Gejala Penyakit Cacar Monyet, Lengkap dengan Cara Pencegahannya
Cacar monyet atau Monkeypox sebuah penyakit infeksi virus yang ditularkan hewan ke manusia.
Penulis: Setyowati Indah Sugianto | Editor: Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Cacar monyet atau Monkeypox sebuah penyakit infeksi virus yang ditularkan hewan ke manusia.
Penyakit tersebut mirip dengan penyakit cacar air.
Cacar monyet menjadi pusat perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dilansir oleh Kompas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa kasus cacar monyet ini sudah menyebar ada 11 negara.
Baca juga: Tak Usah Khawatir, Daging Sapi yang Terjangkit Virus PMK Masih Aman untuk Dikonsumsi
Baca juga: Kementerian Pertanian Pastikan Stok Hewan Kurban Aman di Tengah Kasus PMK
Inilah Asal Usul Penyakit Cacar Monyet
Monkeypox pertama kali ditemukan pada tahun 1958 ketika dua wabah penyakit seperti cacar terjadi di koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian, maka diberi nama 'cacar monyet'.
Cacar monyet manusia pertama kali diidentifikasi pada manusia pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo pada seorang anak laki-laki berusia 9 tahun di wilayah di mana cacar telah dieliminasi pada tahun 1968.
Sejak itu, sebagian besar kasus telah dilaporkan dari pedesaan, daerah hutan hujan di Cekungan Kongo, khususnya di Republik Demokratik Kongo dan kasus manusia semakin banyak dilaporkan dari seluruh Afrika Tengah dan Barat, sebagaimana dikutip dari laman resmi WHO.
Sejak tahun 1970, kasus cacar monyet telah dilaporkan pada manusia di 11 negara Afrika – Benin, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Pantai Gading, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, Sierra Leone , dan Sudan Selatan.
Kemudian, pada tahun 1996–1997, wabah dilaporkan di Republik Demokratik Kongo dengan rasio kematian kasus yang lebih rendah dan tingkat serangan yang lebih tinggi dari biasanya.
Wabah cacar air secara bersamaan (disebabkan oleh virus varicella, yang bukan merupakan orthoopoxvirus) dan cacar monyet ditemukan yang dapat menjelaskan perubahan nyata atau nyata dalam dinamika penularan dalam kasus ini.
Sejak 2017, Nigeria telah mengalami wabah besar, dengan lebih dari 500 kasus yang dicurigai dan lebih dari 200 kasus yang dikonfirmasi dan rasio kematian kasus sekitar 3 persen.
Cacar monyet adalah penyakit kesehatan masyarakat global yang penting karena tidak hanya mempengaruhi negara-negara di Afrika Barat dan Tengah, tetapi seluruh dunia.
Pada tahun 2003, wabah cacar monyet pertama di luar Afrika terjadi di Amerika Serikat dan dikaitkan dengan kontak dengan anjing padang rumput peliharaan yang terinfeksi.
Hewan peliharaan ini telah ditempatkan dengan tikus berkantung Gambia dan dormice yang telah diimpor ke negara itu dari Ghana.
Wabah ini menyebabkan lebih dari 70 kasus cacar monyet di AS.
Cacar monyet juga telah dilaporkan pada pelancong dari Nigeria ke Israel pada September 2018, ke Inggris pada September 2018, Desember 2019, Mei 2021 dan Mei 2022, ke Singapura pada Mei 2019, dan ke Amerika Serikat pada bulan Juli dan November 2021.
Untuk gejala pada penyakit cacar monyet ini mirip dengan gejala penyakit cacar lainnya sebagai berikut:
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Kelelahan
- Sakit punggung
- Kelenjar getah bening bengkak
- Badan panas dingin
- Muncul ruam dan bintik-bintik berisi cairan khas cacar air
Pencegahan Penyakit Cacar Monyet yang dilansir oleh Banjarmasin Post.
- Hindari kontak dengan bahan apapun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit.
- Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi.
- Lakukan kebersihan tangan yang baik setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.
Misalnya, mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol.
- Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/ilustrasi-cacar-monyet.jpg)