Berita Lombok Timur

Tak Usah Khawatir, Daging Sapi yang Terjangkit Virus PMK Masih Aman untuk Dikonsumsi

Namun virus PMK inj ternyata tidak berpengaruh pada daging maupun produksi dari sapi itu sendiri, sehingga masih aman untuk dikonsumsi masyarakat. 

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
drh Hultatatng, Kabid Kesehatan Hewan di Dinas Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lombok Timur 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Semakin maraknya penyakit Mulut dan Kaki (PMK) pada ternak sapi di Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnya di Kabupaten Lombok Timur membuat banyak orang khawatir.

Bukan saja peternak, tetapi masyarakat yang akan mengkonsumsi daging sapi tersebut.

Namun virus PMK inj ternyata tidak berpengaruh pada daging maupun produksi dari sapi itu sendiri, sehingga masih aman untuk dikonsumsi masyarakat.

Baca juga: Kementerian Pertanian Pastikan Stok Hewan Kurban Aman di Tengah Kasus PMK

Baca juga: Antispiasi Wabah PMK pada Hewan Ternak, Kementerian Pertanian Segera Produksi Vaksin

Ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lombok Timur, Drh Hultatang kepada TribunLombok.com, ia menjelaskan bahwa sapi yang  terserang PMK tidak berpengaruh pada daging ternak, sehingga dagingnya masih aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat. 

"Karena virusnya dalam kategori Kesmafet dan virus bisa mati pada daging jika sudah dimasak," ucapnya hari ini Sabtu (21/52022). 

Lebih lanjut ia menjelaskan, berbagai produksi yang berasal dari sapi baik itu daging, susu, kulit maupun lainnya masih dapat dikonsumsi meskipun sapi terserang PMK.

Oleh karenanya hal itu tidak menjadi masalah terhadap ketersediaan daging bagi masyarakat khususnya di Lombok Timur.

Lebih lebih dalam menyambut hari raya Idul Adha yang akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.

"Dagingnya masih aman dikonsumsi intinya harus dimasak jangan dimakan mentah," tuturnya. 

Hultatang mengatakan virus yang menyerang sapi yang menyebabkan PMK tersebut hanya menyerang kesehatan sapi berupa penyakit mulut yang tidak henti-hentinya mengeluarkan air liur dan penyakit kaki yakni pada kukunya. 

"PMK ini sama dengan penyakit BF pada sapi, tapi PMK ini dapat menyebabkan sapi begitu merasa sangat sakit dan PMK ini biasanya sembuh lebih lama yakni kurang lebih satu minggu," pungkasnya.

 

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved