Liputan Khusus
Para Penjaga Wahyu dari Pulau Seribu Masjid
Banyak hafiz mulai diajakan menghafal sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD). Sampai kelas 6 SD mereka ditargetkan bisa menghafal 6 juz Alquran.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Dion DB Putra
Pada tahun 2019, dia memperbaiki peringkatnya menjadi juara 4 MHQ Internasional cabang tahfizh 30 juz, di Iran, tahun 2019.
Kini sang hafiz akan kembali mewakili Indonesia di MTQ internasional di Amerika Serikat.
Kompetisi ini terasa spesial karena berlangsung di negara non muslim.
Lalu Muhammad Kahirrozak Al Hafizi mengaku sudah tidak sabar untuk berkunjung ke negeri Paman Sam tersebut.

"Konon ini (MTQ Amerika) yang pertama kali, saya belum pernah ke sana," kata Al Hafizi, pada TribunLombok.com.
Dia sangat penasaran bagaimana suasana penyelenggaraan event MTQ di negara non muslim seperti Amerika.
Kini dia tengah melakukan berbagai persiapan dan latihan untuk mengikuti kompetisi tersebut.
Al Hafizi mengaku sangat bersyukur mendapat kesempatan tersebut dan akan berusaha memberikan yang terbaik untuk Indonesia.
Kompetisi MTQ maupun MHQ internasional bukan kompetisi yang mudah.
Dia akan bertarung dengan para hafiz terbaik dari seluruh penjuru dunia.
Dengan segudang pengalaman internasionalnya, Al Hafizi mengaku sudah sangat siap untuk berkompetisi di ajang tersebut.
Baca juga: Pondok Pesantren Baitul Qurro Wal Huffazh, Tempat Belajar Qori Lalu Muhammad Khairurrazaq Al Hafizi
Generasi Emas Hafiz NTB
Lalu Muhammad Khairurrazaq Al Hafizi bukan hafiz pertama asal NTB yang go internasional.
Provinsi NTB memiliki banyak hafiz maupun qori' yang mengukir prestasi di tingkat internasional.
Syamsuri Firdaus salah satunya. Pemuda asal Bima ini menjadi juara 1 internasional cabang tilawah Alquran di Turki tahun 2019.
Syamsuri Firdaus kini menjadi imam pada salat Tarawih di Washington DC United States Of America (USA).