Jadi Satu-satunya Korban Selamat Kebakaran, Johan Sempat Ingin Lompat ke Api: Gimana Saya Mau Hidup?
Menurut saksi, saat api sedang berkobar, anak pertama korban yaitu Branch Johan Shane Imanuel (19) histeris.
Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara Satriadi Gunawan mengatakan, pihaknya mendapat laporan kebakaran pada pukul 02.37 WIB dan langsung mengerahkan tim ke lokasi kejadian yang dekat dengan SMAN 18 Jakarta.
"Obyek yang terbakar adalah bengkel motor, tiga ruko. Ada 1 KK berjumlah 6 orang dan 5 orang meninggal dunia, 3 laki-laki dan 2 perempuan," kata Satriadi dikutip dari laporannya.
Berdasarkan kronologi kejadian, kata dia, korban meninggal dunia karena terkunci dari luar.
Pintu utama tersebut berupa rolling door dan dikunci dari luar oleh anaknya yang sedang pergi bermain futsal.
"Korban terkunci di dalam bengkel. Pintu utamanya rolling dor yang digembok dari luar oleh anak korban yang sedang pergi bermain futsal," kata dia.
Baca juga: Jadi Tersangka Bansos Kebakaran, Asisten Bupati Bima Kena Pasal Gratifikasi, Jaksa: Tidak Ditahan
Akibat hal ini, korban pun tidak dapat menyelamatkan diri.
Satriadi mengatakan, dugaan penyebab kebakaran adalah korsleting dan diperkirakan kerugian atas kejadian ini adalah Rp 300 juta.
Gulkarmat mengerahkan 10 unit mobil damkar dan 50 personel untuk memadamkan kobaran api.
Proses pemadaman api pun rampung sekitar pukul 03.55 WIB seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Histeris, Anak yang Lolos dari Kebakaran yang Tewaskan Sekeluarga Sempat Ingin Lompat ke Api".
(Kompas/ Deti Mega Purnamasari)