Jadi Satu-satunya Korban Selamat Kebakaran, Johan Sempat Ingin Lompat ke Api: Gimana Saya Mau Hidup?
Menurut saksi, saat api sedang berkobar, anak pertama korban yaitu Branch Johan Shane Imanuel (19) histeris.
Mereka adalah ayah, ibu, dan anaknya yang paling kecil.
Baca juga: Marshal Mandalika Simulasi Pemadaman Kebakaran Motor Pembalap, Makin Siap Kawal MotoGP 2022
Menurut informasi yang didengarnya, anak perempuan dari keluarga tersebut ditemukan tewas di kamarnya.
Namun, dia juga tidak bisa memastikan informasi tersebut.
Sementara itu, Ketua RT 16 RW 001 Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok Asmawati mengatakan, korban kebakaran tersebut berjumlah lima orang yang terdiri dari bapak, ibu, dan anak.
"Korbannya ada lima, sekeluarga ya bapak, ibu, dan anak," kata Asmawati saat ditemui di TKP, Selasa.
Asmawati mengatakan, sedianya keluarga tersebut memiliki 4 orang anak.
Saat kejadian, ujar Asmawati, anak pertama diketahui sedang berada di luar dan meninggalkan rumah sekitar jam 12 malam.
Rupanya, pintu ruko yang berupa rolling door itu dikunci dari luar.
"Mereka ini pintunya dikunci dari luar, digembok," kata dia.
Anak pertamanya itu pun selamat dari kejadian kebakaran tersebut.
Namun, Asmawati juga tidak mengetahui siapa yang mengunci pintu tersebut.
Baca juga: Petugas Cium Bau Wangi saat Evakuasi 8 Jasad Santri Korban Kebakaran Pesantren di Karawang
"Dari dalam mereka sempat minta tolong, cuma katanya pintunya terkunci dan saya juga enggak tahu yang mengunci itu anaknya atau siapa," kata dia.
Saat ini, ujar dia, anak pertama korban merasa tertekan akibat kejadian tersebut dan ditempatkan di tempat yang aman.
Seluruh jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur dan akan dimakamkan di kampung halaman mereka di Medan, Sumatera Utara.
Adapun korban jiwa dalam peristiwa ini adalah John Faber Tampubolon (50), Darmawati Simanjuntak (50), Fransiskus Darius (15), Maria AF (13), dan Luis Tampubolon (9).