Jadi Satu-satunya Korban Selamat Kebakaran, Johan Sempat Ingin Lompat ke Api: Gimana Saya Mau Hidup?

Menurut saksi, saat api sedang berkobar, anak pertama korban yaitu Branch Johan Shane Imanuel (19) histeris.

Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNNEWS.COM
Ilustrasi 

Saya bilang, gampang lah mau hidup gampang yang penting lu minggir dulu," kata Hendriyan mengulang ucapannya saat itu.

Saat Branch histeris, Hendriyan sempat membawa anak itu ke tempat yang lebih aman.

Dia mengarahkan ke tempat indekos karyawan bengkel orangtuanya itu.

"Saya suruh bawa ke sana, ketemu di jalan (sama karyawan) ini anaknya (Branch) bawa.

Diamankan lah mereka," kata dia.

Hendriyan mengatakan, korban sempat menggedor pintu bengkel dan berteriak minta tolong.

Baca juga: Petugas Cium Bau Wangi saat Evakuasi 8 Jasad Santri Korban Kebakaran Pesantren di Karawang

Saat api sedang membara, warga yang sudah berkumpul di depan lokasi mengetahui bahwa korban masih berada di dalam ruko.

Mereka bahkan berteriak meminta pertolongan untuk dibukakan pintu rolling door.

"Warga tahu (korban masih di dalam), kedengeran mereka minta tolong.

Tapi bagaimana, api besar.

Mereka gedor-gedor rolling door juga kedengeran," kata dia.

Namun, ujar dia, kondisi api yang besar dan tidak adanya sumber air untuk memadamkan api membuat warga kesulitan menolong.

Warga pun menemukan sebuah galah dan berusaha menusuk-nusuk rolling door agar pintu tersebut bisa terbuka.

"Cuma begitu rolling sudah ambrol sedikit, itu kelihatan kaki korban udah jatuh di depan rolling door," kata dia.

Hendriyan mengatakan, dari penglihatannya langsung ketika pintu rolling terbuka, di depan rolling door itu terdapat tiga orang yang sudah dalam kondisi terbakar.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved