MotoGP Mandalika 2022
Tukang Cuci Mobil Banjir Order saat Ajang MotoGP, Dapat 4 Gerobak Pasir yang Nempel di Kendaraan
Tempat cucian mobil kebanjiran order saat MotoGP Mandalika berlangsung, 18-20 Maret 2022. Mereka sampai kewalahan melayani pelanggan hingga malam hari
Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Ajang MotoGP Mandalika 2022 memberikan dampak signifikan bagi pelaku usaha di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Tidak hanya pemilik hotel, tukang cuci sepatu hingga tempat cuci mobil merasakan dampak positifnya.
Mereka kebanjiran order cucian selama periode balap berlangsung, 18-20 Maret 2022.
Seperti usaha cuci mobil Talinta Cars Wash & Barbershop di Karang Bedil, Kota Mataram.
Ratusan kendaraan harus mereka cuci setiap hari. Jumlah itu melonjak empat kali lipat dibandingkan hari biasa.
Uniknya, pengelola Talinta Cars Wash juga harus mengangkut pasir-pasir sisa cucian kendaraan hingga empat gerobak dorong.
Pasir tersebut merupakan pasir yang menempel pada kendaraan yang sebagian besar digunakan ke Sirkuit Mandalika.
Baca juga: Evaluasi MotoGP Mandalika, Menparekraf: Penonton Sangat Puas, Kecuali Soal Transportasi
Baca juga: Rekor Langka Johann Zarco Usai MotoGP Mandalika 2022, Rajin Naik Podium Tapi Jarang Menang
Suhaidi (40), pengelola Talinta Cars Wash saat ditemui TribunLombok.com menuturkan, selama ini dia belum sempat datang langsung ke Sirkuit Mandalika.
Tapi pria yang akrab disapa Edi ini merasakan dampak ajang balap MotoGP Mandalika.
“Saya tidak pernah datang ke Sirkuit Mandalika, tetapi saya dapat pasirnya, hingga empat atau lima gerobak sehari,” tuturnya pada TribunLombok.com, sembari tersenyum.
Dia pun memperkirakan masing-masing mobil yang datang dari Sirkuit Mandalika membawa pasir tiga sampai empat kilogram.
“Kalau dihitung-hitung, per mobil bisa dapat 3 atau 4 kilo pasir setiap kali nyuci,” ujar Edi.

Pasir jatuh saat proses pencucian berlangsung, khususnya saat mobil yang dinaikan oleh hidrolik dan disemprotkan air.
Bahkan Edi dan karyawannya harus lebih rajin membersihkan saluran pembuangan air akibat pasir yang menumpuk.
“Biasanya saya membersihkan saluran pembuangan sebanyak dua hari sekali, tetapi karena balapan di Sirkuit Mandalika, saya membersihkan saluran tersebut setiap hari,” kata Edi.
Dan ia mengatakan dua hari sekali bisa mendapatkan pasir satu gerobak di hari biasa.
Namun dengan ramainya tamu MotoGP Mandalika, Edi mendapat empat gerobak pasir setiap harinya.
Pasir-pasir yang didapatkan dari hasil mencuci mobil disumbangkan kepada tetangga Talinta Cars Wash & Barbershop yang sedang membangun rumah.
“Saya bingung mau buang kemana, karena menumpuk, jadi saya sumbangkan saja agar lebih berguna kepada tetangga yang sedang membangun rumah,” tuturnya.
Edi mengaku gelaran GP Mandalika memberi dampak selama seminggu.
“Dua hari sebelum MotoGP Mandalika, tiga hari saat MotoGP Mandalika dan tiga hari seusai MotoGP Mandalika,” ucapnya.
Hari Senin (21/3/2022) dan Selasa (22/3/2022) menjadi puncak ramainya lapak cuci mobil tersebut.
Sampai ada karyawannya yang sakit karena kelelahan lembur mencuci mobil sampai larut.
“Biasanya kami mendapat orderan 30 mobil per hari, dan 20 motor per hari, tetapi pada saat Senin (21/3) itu kita dapat 89 mobil yang masuk dan 40 motor,” kata Edi.
Edi menambahkan, mereka buka hingga dini hari akibat ramainya orderan yang masuk.
“Kita buka sampai jam 2 pagi, hingga saya dan karyawan lain tepar, tetapi kami mulai berkerja lagi di jam 5 pagi,” jawabnya.
Meski sudah dibantu 6 orang karyawan tetap dan enam karyawan tambahan, Edi mengaku masih kewalahan akibat ramainya orderan.
Ramainya pelanggan mendatangkan rezeki bagi para pekerjanya.
“Untuk tenaga inti kami berikan Rp 230 ribu, belum lagi ditambah dari tips-tips yang dari supir, tidak tanggung-tanggung, ada yang memberikan hingga Rp 100 ribu begitu saja,” tutur Edi.
Tanpa gelaran MotoGP Mandalika, Talinta Cars Wash & Barbershop hanya mendapat Rp 1,5 juta per hari.
Kemudian naik empat kali lipat akibat MotoGP Mandalika.
“Di hari biasa kita dapat Rp 1,5 juta, tetapi khusus hari Senin dan Selasa itu kami mendapat pemasukan hingga Rp 6,5 juta,” tambah Edi.
Tidak hanya itu, angkringan dan barbershop Talinta pun turut mendapat untung.
“Meski ini tempat cukur rambut, tetapi rata-rata yang masuk ke barbershop ini semuanya melakukan pijat refleksi akibat lelahnya berkendara,” katanya.
Harga cuci mobil mereka pun tarif bervariasi, dari mobil kecil seperti Avanza, Xpander atau Xenia seharga Rp 50 ribu.
Untuk mobil besar seperti Inova, Reborn, Alphard seharga Rp 60 ribu.
Harga di atas naik Rp 10 ribu bila masuk di jam malam, karena menggunakan lampu sebagai penerangan.
Proses cuci yang dihadirkan pun menggunakan shampo salju dan menggunakan silicon.
Serta semua mobil dipatok semuanya dibersihkan secara menyeluruh.
(*)