Susun RKPD Loteng 2023, Bertema Rurung Lempek Gumi Paer untuk Pulihkan Ekonomi
RKPD Lombok tengah (Loteng) 2023 mengangakat tema “Rurung lempek gumi paer untuk pemulihan ekonomi”, yang berfokus pada upaya pemulihan ekonomi.
Penulis: Lalu M Gitan Prahana | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan Tribunlombok.com Lalu M Gitan Prahana
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH -Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Lombok tengah (Loteng) 2023 mengangakat tema “Rurung lempek gumi paer untuk pemulihan ekonomi”, yang berfokus pada upaya pemulihan ekonomi.
Hal ini sebagai upaya bersama dalam gerak pembangunan yang responsif dan adaptif di Kabupaten Loteng.
"Oleh karena itu, pemerintah daerah telah menetapkan 7 prioritas pembangunan untuk diselaraskan dengan prioritas nasional dan provinsi," terang Bupati Loteng, Pathul Bahri, saat membuka Murendang di D'max Hotel yang dilaksanakan 23-24 Maret 2022.
Tujuh prioritas pembangunan itu yakni, jalan dan irigasi kondisi baik, Produk UMKM berkualitas, desa wisata bertaraf internasional, integrasi pelayanan publik, ketahanan pangan melalui penguatan komoditas unggulan.
Baca juga: Tunggakan Pelanggan PDAM Lombok Tengah Capai Rp 8 Miliar
"Kemudian pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan layanan dasar, akhlaqul karimah dan penanaman nilai budaya," lanjut Pathul Bahri.
Ia juga mengatakan, proses perencanaan pembangunan tahun 2023 ini, merupakan tahun kedua pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2021-2026.
Sehingga hal itu membutuhkan perencanaan yang matang, agar dapat menjawab berbagai permasalahan dan tantangan pembangunan ke depan.
"Terlebih lagi di tengah keterbatasan kemampuan keuangan daerah, dibutuhkan perencanaan yang efektif dan efisien dalam setiap pelaksanaan kebijakan," ucapnya.
Baca juga: Gagal Jadi Calon Kepala Desa, Kantor Desa Oo Donggo di Bima Disegel
"Maka musyawarah ini merupakan forum untuk mempertemukan dan mempersatukan visi semua dalam rangka mengangkat derajat kesejahteraan masyarakat Lombok Tengah. Serta untuk memperoleh masukan yang substantif dan menyeluruh dalam rangka penyempurnaan rancangan RKPD Loteng tahun 2023."
"Di dalam forum inilah dilakukan sinkronisasi agenda dan prioritas pembangunan antara pemerintah kabupaten dan masyarakat" ungkap Bupati.
Menurutnya, capaian pembangunan yang selama ini dilaksanakan, telah menampakkan hasil yang cukup signifikan.
Hal itu terlihat dari beberapa indikator, Pertama, persentase kemiskinan menurun sejak tahun 2016 dari 15,8 persen menjadi 13,44 persen di akhir tahun 2021.
Kedua, IPM rata-rata meningkat 1,08 persen (3,5 poin) selama periode 2016-2021.
"Pada tahun 2021, IPM Lombok Tengah mencapai 66,72 poin, dan peringkat IPM terus mengalami peningkatan yang sebelumnya berada di peringkat 9 menjadi peringkat ke-7 di tahun 2021," kata dia.
"Kemudian yang ketiga, yaitu infrastruktur jalan kabupaten dalam kondisi mantap, meningkat dari 477,31 km pada tahun 2016, menjadi 529,859 km pada tahun 2021, atau 65,42 persen dari total 809,88 km panjang jalan kabupaten," pungkas Pathul Bahri.
(*)