Penangkapan Dokter Hingga Ditembak Mati Densus 88, Terduga Teroris Tabrak Petugas dan Kendaraan Lain
Saat penangkapan, dokter SU berusaha menabrakkan mobil ke petugas yang hendak menangkapnya serta kendaraan lain.
"Petugas yang naik di bak belakang mobil double cabin milik tersangka mencoba untuk memberikan peringatan, namun Saudara SU tetap menjalankan mobilnya dan melaju dengan kencang serta menggoyangkan stir ke kanan ke kiri atau gerakan zig-zag yang tujuannya menjatuhkan petugas," jelas Ramadhan.
Ramadhan menuturkan, kendaraan SU pun terhenti seusai menabrak kendaraan lain yang melintas.
Karena itu, petugas pun langsung melakukan tembakan tegas dan terukur untuk melumpuhkan pelaku.
"Dikarenakan situasi yang dapat membahayakan jiwa petugas dan masyarakat, sehingga petugas melakukan upaya paksa dengan melakukan tindakan tegas terukur dengan melumpuhkan tersangka dan mengenai di daerah punggung atas dan bagian pinggul kanan bawah," ungkap Ramadhan.
Menurut Ramadhan, pelaku sempat dibawa petugas ke rumah sakit Bhayangkara. Namun, nyawanya tidak bisa terselamatkan dan telah dinyatakan meninggal dunia.
"Kemudian petugas membawa tersangka ke RS Bhayangkara Polresta Surakarta untuk penanganan medis, namun yang bersangkutan meninggal dunia saat dievakuasi," ujarnya seperti dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Polri Ungkap Peran Terduga Teroris JI yang Ditembak Mati Densus di Jawa Tengah.
Tanggapan IDI Sukoharjo
katan Dokter Indonesia (IDI) Sukoharjo membenarkan jika SU (54), terduga teroris yang tewas ditembak Densus 88 di Sukoharjo adalah seorang dokter yang tercatat dalam keanggotaan IDI.
Hal tersebut disampaikan Ketua IDI Sukoharjo dr Arif Budi Satria.
Ia mengatakan terduga teroris SU selama ini berprofesi sebagai dokter dan praktik di rumahnya di Gayam, Kecamatan Sukoharjo.
SU ditangkap Densus 88 saat mengendarai mobil di Kecamatan Bendosari, Rabu (9/3/2022) malam.
Dokter Arif mengatakan jika SU adalah dokter umum yang masih aktif.
"Beliau berpraktik untuk sosial, banyak yang digratiskan oleh beliau," kata dia.
Meski membenarkan profesi SU, Arif mengaku tak mengenal sosok S secara personal. Ia mengatakan jarang bertemu dengan SU yang juga anggota IDI Sukoharjo.
"Kami jarang ketemu, tetapi sebagai sesama anggota IDI tentu tahu, karena beliau kan kalau mengurus surat izin praktek ke kami," aku dia.