Ponpes Nurul Haramain NWDI Narmada Terapkan Bahasa Inggris dan Arab Sebagai Bahasa Utama Santri

Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Haramain NWDI Narmada tonjolkan program bahasa sebagai pendukung model pendidikan.

Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBYAN ABEL RAMDHON
Suasana kebersamaan santri pasca jam belajar di kawasan Pondok Putra Nurul Haramain, Narmada, Lombok Barat, Selasa (15/2/2022). 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Robbyan Abel Ramdhon

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Haramain NWDI Narmada tonjolkan program bahasa sebagai pendukung model pendidikan.

Program ini diimplementasikan melalui penggunaan bahasa Inggris dan bahasa Arab oleh seluruh santri dalam interaksi sehari-hari.

Per empat belas hari, dua bahasa tersebut akan digilir secara bergantian.

Baca juga: TGB Sempat Ditegur Brimob Saat Nonton Tes Pramusim di Bukit 360 Sirkuit Mandalika, Begini Ujungnya

Baca juga: Reaksi Kapolda NTB Soal Tindakan Anggota Brimob Tegur TGB di Bukit 360 Sirkuit Mandalika

"Misalnya, minggu ini sampai dua minggu ke depan pakai bahasa Inggris, dua minggu selanjutnya bahasa Arab," kata Imam Ali Rosyidi, pembina organisasi bahasa yang mengelola program tersebut, Selasa malam (15/2/2022).

Ponpes Nurul Haramain berdiri sejak 1991, di Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, Lombok Barat.

Sejak itu pula, menurut Imam, kesadaran untuk mengedepankan penguasaan bahasa sudah ada.

"Karena ini juga dimaksudkan untuk menjawab kebutuhan global, seperti juga di dunia kerja," tandasnya.

Aturan pun harus dibuat ketat, terang Imam. Setiap santri tidak boleh melanggar peraturan dengan berbicara menggunakan bahasa di luar bahasa utama yang sudah ditetapkan.

"Jadi mereka hanya akan bicara bahasa Inggris dan bahasa Arab sampai lulus nanti," tambahnya.

Untuk menambah kuantitas dapur bahasa asing yang dimiliki santri, setiap sehabis Subuh, pengurus program bahasa secara rutin membagikan kosa kata pada mereka.

"Biasanya kita berikan tiga kosa kata, nanti itu dikembangkan menjadi kalimat, dan diperiksa setiap minggu," jelasnya.

Tidak hanya santri, tenaga pengajar hingga seluruh masyarakat Ponpes pun harus mengikuti aturan tersebut agar interaksi menggunakan bahasa asing tetap berjalan.

Karena konsistensi penerapan program ini pula, Ponpes Nurul Haramain terkenal sebagai instansi pendidikan agama dengan kemampuan bahasa santrinya yang kuat.

Hal tersebut diceritakan Sultanul Huda, murid kelas dua belas di MA Nurul Haramain.

Ia mengaku mengetahui Ponpes Nurul Haramain melalui informasi yang didapat dari keluarga.

Sejak mengetahui Ponpes Nurul Haramaian punya tunjangan pendidikan bahasa asing yang berkualitas, akhirnya menjadi pertimbangannya untuk mendaftar di tempat tersebut.

"Saya dikenalin Haramain itu bagus bahasanya oleh bapak saya, ada juga keluarga yang sebelumnya di sini," tutur laki-laki asal Batukliang, Lombok Tengah itu.

Huda yang juga merupakan ketua organisasi siswa itu juga paparkan, pengalaman belajar di Haramain menjadi hal yang paling menarik selama ia di sana.

"Pengalamannya itu, apalagi tiap minggu ganti bahasa," lanjutnya.

Selain rutinitas menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Arab, Imam jelaskan, program bahasa Ponpes Nurul Haramain juga rutin gelar lomba seputar bahasa Inggris.

"Language Show, Story Telling Beryanyi, Pidato atau Smart Contest, semuanya diadakan untuk menambah latihan bahasa Inggris dan Arab itu, " sebutnya.

Di wilayah luar Ponpes, Nurul Haramain juga membuka sebuah instansi pendidikan bahasa yang bernama Madani.

Madani Super Camp secara khusus dibentuk untuk memberikan kursus tambahan bagi santri di bidang bahasa Inggris.

"Memang ini yang terkenal sejak dulu dari Nurul Haramain, bahasanya. Alumninya pasti semua menguasai dua bahasa itu," tutupnya.

(*) 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved