Cerita Suarez Pengungsi Timor Leste Hidup Damai di Sumbawa, Dulu Ditentang Kini Jadi Saudara
Syafiar Suarez, seorang pengungsi Timur Leste yang bertahan di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB)hidup damai bersama masyarakat setempat.
Penulis: Galan Rezki Waskita | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Galan Rezki Waskita
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA – Tidak mudah bertahan dengan status pengungsi Timur Leste.
Suka duka dilalui Syafiar Suarez, seorang pengungsi yang bertahan di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Semua cobaan dan rintangan mampu dilaluinya sejak datang ke Sumbawa tahun 1999.
Kini Suarez hidup damai dan bekerja sebagai tukang kebun di objek wisata Ai Loang, Penyaring, Kecamatan Moyo Utara, Kabupaten Sumbawa.
Di Sumbawa dia memiliki delapan saudara dan satu saudara tiri.
Baca juga: Sambut Tamu MXGP Sumbawa, Hotel Grand Samota Siapkan Pelayanan Bernuansa Budaya Lokal
Kepada TribunLombok.com, Suarez menurtukan, awalnya ia dan keluarga singgah di Atambua Belu, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat konflik Timor Leste.
Lelaki semampai itu kemudian dibawa ke Sumbawa oleh mantan Menteri Orde Baru Busthanul Arifin.
“Istilahnya dikasih pekerjaan. Jadi ada yang dibawa ke Jakarta, ada yang dibawa ke Subawa,” jelasnya.
Sebelum itu, Syafiar tidak pernah mengenal apa dan bagaimana tentang Sumbawa.
Baca juga: Kisah Amaq Dirga, Pedagang Asongan Raup Untung saat WSBK, Siap Melapak Lagi di MotoGP Mandalika
Ia sempat berniat merantau ke Kalimantan untuk mendapatkan pekerjaan.
Namun nasib berkata lain, ia kini tinggal di Ai Loang bersama istri dan dua anaknya.
Anak pertamanya adalah seorang perempuan bernama Elizabeth yang sekarang duduk di bangku SD.
Sementara, anak keduanya yang bernama Silfester Gus adalah laki-laki yang sekarang berpendidikan di Taman Kanak-kanak.
Selain menjadi tukang kebun, lelaki bertubuh kurus ini juga menggarap 2 hektare lahan yang diberikan oleh bos-nya dengan ditanami jagung.