NTB Punya Perahu Listik Electric Boat yang Diklaim 5 Kali Lebih Hemat dari BBM
PLN dan Pemprov NTB meluncurkan perahu listrik atau yang dikenal dengan Electric Boat (E-Boat).
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Tantangan mewujudkan ekosistem kendaraan listrik terbilang sangat besar.
Selain memerlukan investasi yang tinggi, diperlukan riset untuk pengembangan teknologi berbasis listrik sehingga kendaraan listrik ini dapat beroperasi efisien.
Di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), PLN dan Pemprov NTB terus berkolaborasi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Setelah sebelumnya meluncurkan kendaraan listrik Februari 2021, kini PLN dan Pemprov NTB meluncurkan perahu listrik atau yang dikenal dengan Electric Boat (E-Boat).
Baca juga: Kota Mataram Makin Kondusif, Indeks Kriminalitas 2021 Turun 3,59 Persen
Pengenalan perahu listrik ini dilakukan di Pelabuhan Senggigi, Lombok Barat, Selasa (28/12/2021).
“Ini peluang bagus PLN menangkap industrialisasi. Bagian langkah kecil yang apabila dikawal akan memberikan dampak yang besar bagi NTB di masa depan,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi.

Lalu Gita mengapresiasi PLN atas pemanfaatan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan pemanfaatan green teknologi yang berkerja sama dengan Industri Kecil Menengah (IKM) di NTB.
Dalam peluncuran itu, Kepala Dinas Perindustrian NTB Nuryanti beserta General Manager PLN NTB Lasiran mencoba E-Boat buatan IKM binaan Disperin NTB mengelilingi Pantai Senggigi.
Baca juga: Tiga Tahun Pascagempa, Siswa SMK Lombok Tengah Belajar di Bawah Gedung Retak
General Manager PLN UIW NTB Lasiran menegaskan, E-Boat yang diluncurkan merupakan salah satu bentuk komitmen PLN terhadap pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Salah satunya electrifying marine.
Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, PLN memberikan bantuan sebesar Rp 500 juta untuk membangun E-Boat ini.
Mereka menggandeng IKM di bawah binaan Dinas Perindustrian Provinsi NTB.
“Ini merupakan satu lompatan besar di NTB untuk teknologi kendaraan listrik. Setelah sebelumnya berkolaborasi untuk sepeda listrik Matric, PLN kembali meluncurkan E-Boat,” jelas Lasiran.
Tak hanya kendaraannya, PLN juga telah mempersiapkan infrastruktur yang diperlukan untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik.
Sejumlah titik SPLU telah dibangun di lokasi tersebar yang dapat digunakan untuk proses charging kendaraan listrik, baik sepeda ataupun mobil listrik.
Lasiran juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemprov NTB.
Sehingga PLN dapat berkontribusi secara penuh terhadap pengembangan kendaraan listrik di NTB.
Ke depan, Lasiran juga berharap sinergi dapat terus ditingkatkan untuk memunculkan ide-ide dan inovasi yang lainnya.
Sementara itu, M Kamil, selaku IKM pembuat Electric Boat menjelaskan, E-Boat yang diproduksi dilengkapi dengan tiga fitur, yaitu smart wireless key, auto balancing/self balancing, dan juga black box.
Proses charging juga dapat menggunakan listrik 1 (satu) phasa dan 3 (tiga) phasa dengan daya minimal 7.700 VA.
“Penggunaan listrik lebih murah apabila dibandingkan dengan penggunaan minyak. Dengan perahu listrik ini, efisiensinya 5 kali lebih hemat dibanding menggunakan menggunakan minyak,” jelas Kamil.
Baterai yang dipakai berjumlah 10 box dengan masing masing box memiliki 15 cell.
Rangkaian baterai total berkapasitas 96 Volt 500 AH yang dapat digubakan selama kurang lebih 2 jam di laut.
Proses chargingnya juga memerlukan waktu 2 jam dengan mekanisme fast charging.
Baca juga: AJI Mencatat Tiga Orang Jurnalis Masuk Bui karena Terjerat UU ITE
Tak hanya launching electric boat, PLN juga menandatangani Perjanjian Kerja Sama antara Disperin Provinsi NTB dengan Manager PLN UP3 Sumbawa, PLN UP3 Bima dan PLN UP3 Sumbawa terkait pengembangan dan implementasi teknologi electric boat.
Teknologi E Boat ini tentunya masih perlu pengembangan untuk dapat diproduksi secara massal.
Namun, dengan dukungan seluruh pihak, maka bukan tak mungkin NTB akan leading dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.
(*)