Profil dan Kiprah Brigjen Pol Djoko Poerwanto, Calon Kapolda NTB yang Garang Usut Korupsi
Dirtipidkor Bareskrim Polri Brigjen Pol Djoko Poerwanto akan segera menjadi Kapolda NTB menggantikan Irjen Pol Mohammad Iqbal yang digeser menjadi Kap
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Wahyu Widiyantoro
TribunLombok.com, MATARAM – Dirtipidkor Bareskrim Polri Brigjen Pol Djoko Poerwanto akan segera menjadi Kapolda NTB menggantikan Irjen Pol Mohammad Iqbal yang digeser menjadi Kapolda Riau.
Pergantian ini ini berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2568/XII/KEP/2021 tertanggal 17 Desember 2021 yang ditandatangani Asisten SDM Polri Irjen Pol Wahyu Widada.
Iqbal dalam waktu dekat akan menyerahkan jabatannya kepada seniornya, Brigjen Pol Djoko Poerwanto.
Dihimpun dari berbagai sumber, Djoko merupakan perwira tinggi lulusan Akpol 1989 yang berpengalaman di bidang reserse. Khususnya kriminal khusus.
Djoko pernah bertugas sebagai Kapolsek di wilayah Polda Metro.
Baca juga: NTB Menuju Puncak Musim Hujan, Potensi Hujan Tinggi Terus Meningkat
Kemudian pengalamannya semasa menjadi perwira menengah banyak dihabiskan di KPK sebagai penyidik.
Lalu setelah itu dia kembali ke kesatuannya di Polri. Djoko naik pangkat jadi jenderal bintang satu pada tahun 2019.
Selanjutnya Djoko memimpin Direktorat Tipidkor Bareskrim Polri pada tahun 2020.
Kala itu Bareskrim Polri dipimpin Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo -kini berpangkat Jenderal Pol yang menjadi Kapolri.
Di tahun itu, Djoko masuk dalam tim khusus yang dibentuk Sigit dalam menangani kasus suap surat jalan buron korupsi cessie Bank Bali Djoko Tjandra.
Djoko Poerwanto menyelidiki kasus suap red notice itu dengan mengusut koleganya sendiri, Brigjen Pol Prasetijo Utomo dan Irjen Pol Napoleon Bonaparte.
Kiprah lainnya dilanjutkan dengan menangani kasus jual beli jabatan dengan melakukan operasi tangkap tangan bersama KPK terhadap Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat pada Mei 2021 lalu.
Baca juga: Buron Pembobolan Kantor PMI di Mataram Kubur Brankas di Dalam Sumur
Baca juga: Kota Mataram Vaksinasi Covid-19 Anak 6-11 Tahun Mulai 3 Januari 2022
Terbaru, Djoko memimpin pengungkapan kasus dugaan kasus korupsi pembangunan menara telekomunikasi PT Jakarta Insfrastruktur Propertindo (JIP) periode 2015-2018.
Pekerjaan ini dilaksanakan di di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Gorontalo, Malaku, NTB, DIY, dan Sulawesi Selatan.
Kasus ini juga terkait pengadaan GPON (Global Passive Optical Network) untuk fiber optik dengan total kerugian negara Rp315 miliar.
Berita terkini di NTB lainnya.
(*)