Buron Pembobolan Kantor PMI di Mataram Kubur Brankas di Dalam Sumur
Pemuda di Mataram berinisial IK alias DD (17) dan tetangganya inisial HM alias SG (31) ditangkap Polresta Mataram.
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Wahyu Widiyantoro
TribunLombok.com, MATARAM – Pemuda di Mataram berinisial IK alias DD (17) dan tetangganya inisial HM alias SG (31) ditangkap Polresta Mataram.
Keduanya diduga terlibat dalam pembobolan kantor Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Lombok Barat di Mataram.
Dua pelaku ini ditangkap polisi di rumahnya di Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram pada Sabtu (18/12/2021).
Mereka akhirnya pulang ke rumah setelah buron sejak Februari 2021 lalu atas kasus pembobolan kantor UDD PMI Lombok Barat.
Mereka saat itu mengambil brankas yang isinya uang tunai Rp633,5 juta, sertifikat tanah, BPKB mobil, dan surat berharga lainnya.
Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa menjelaskan bahwa para pelaku ini spesialis pembobolan rumah kosong.
Baca juga: Kota Mataram Vaksinasi Covid-19 Anak 6-11 Tahun Mulai 3 Januari 2022
“Dari catatan kita mereka beraksi di 48 TKP,” ujarnya Senin (20/21/2021).
Duet DD dan HM ini menyasar brankas-brankas kantor.
Tiga tempat lain yang jadi sasaran mereka barang buktinya brankas yang sudah dibongkar.
Dari penangkapan keduanya, polisi lalu mencari keberadaan barang bukti brankas.
Polisi unit satwa K-9 diterjunkan bersama Tim Puma Satreskrim Polresta Mataram dan Polsek jajaran.
Akhirnya brankas yang dicuri para pelaku disembunyikan di dalam sumur yang sudah dibeton.
“Mereka menyembunyikan barang bukti,” kata Kadek Adi.
Baca juga: Jadi Buronan Polisi, Pelaku Penipuan Bansos Covid-19 di Mataram Diduga Tilep Dana Rp1,2 Miliar
Baca juga: XL Serius Mendukung Kemajuan NTB Melalui Ketersediaan Jaringan dan Layanan Telekomunikasi
Sejumlah barang bukti brankas pun disita. Dua pelaku dibawa untuk pemeriksaan.
Dari hasil interogasi, didapati keterangan bahwa DD dan HM sama-sama mendapatkan Rp300 juta dari total pencurian Rp633,5 juta.
“Sisanya dibagi-bagikan kepada temannya,” imbuh Kadek Adi.
DD dan HM dalam beraksi kompak selalu bersamaan.
Bukan hanya dalam membobol brankas, tetapi juga sepeda motor.
“Mereka ini residivis,” tutup Kadek Adi.
Berita terkini di NTB lainnya.
(*)