Mahasiswinya Diduga Dicabuli Oknum Dosen, Rektor Unsri: 'Itu Baru Sepihak yang Dituduhkan'

Rektor Unsri ingin meneliti terlebih dahulu terkait berita pencabulan yang dialami mahasiswinya.

Editor: Irsan Yamananda
DOK. TRIBUN BATAM
Ilustrasi - Rektor Unsri ingin meneliti terlebih dahulu terkait berita pencabulan yang dialami mahasiswinya. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Kasus dugaan pencabulan dialami oleh seorang mahasiswi Universitas Sriwijaya (Unsri).

Berdasarkan keterangan terduga korban, pelakunya adalah seorang dosen di unversitas tersebut.

Kabar dugaan pelcehan seksual itu menjadi trending di Twitter sejak dua bulan lalu.

Mengena hal ini,  Rektor Unsri Anis Saggaf angkat bicara.

Menurutnya, pihak kampus sudah membentuk tim sendiri.

Tim tersebut dibentuk sejak kabar tersebut viral.

Baca juga: Pria di Wonogiri Tega Cabuli Anak Usia 14 Tahun 8 Kali, Beraksi Saat Korban Tiduran di Depan TV

Baca juga: Guru SMK di NTT Diduga Cabuli Murid: Ungkap Perasaan ke Korban & Ajak ke Rumah untuk Kerjakan Tugas

Ilustrasi - Rektor Unsri ingin meneliti terlebih dahulu terkait berita pencabulan yang dialami mahasiswinya.
Ilustrasi - Rektor Unsri ingin meneliti terlebih dahulu terkait berita pencabulan yang dialami mahasiswinya. (Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan)

Sayangnya, sejauh ini mereka belum tahu identitas mahasiswi yang dimaksud.

“Kita harus teliti kebenaran berita itu, karena itu baru sepihak yang dituduhkan.

Kita telah membentuk tim etik yang sudah dibentuk dua bulan untuk melakukan penelusuran,” kata Anis di Palembang, Jumat (19/11/2021).

Menurut Anis, pihak kampus tidak akan menutupi siapa pun oknum dosen yang nantinya terbukti melakukan pelecehan.

Baca juga: Sakit Hati karena Ditolak Saat Minta Nomor Ponsel, 3 Santri di Serang Cabuli Anak di Bawah Umur

Bahkan, sanksi tegas telah disiapkan apabila kasus itu benar terjadi.

“Unsri sebagai lembaga pendidikan tidak menoleransi apabila ada pelanggaran norma.

Aturan jelas, melanggar etika, norma, siapa pun juga tidak hanya dosen, mahasiswa juga, termasuk yang merusak nama lembaga, masuk pelanggaran berat. Jadi semua kita proses,” kata Anis.

Adapun tim internal yang dibentuk untuk menelusuri kasus itu berisi wakil rektor I dan II, serta dekan yang terkait.

Nantinya, tim ini akan meneliti soal kejadian pelecehan seksual yang dimaksud.

"Selama ini kan enggak tahu siapa (korban) kan, enggak jelas.

Sekarang siapa orangnya sedang didalami.

Dalam waktu dekat pasti ada hasilnya.

Unsri harus bersih dari perbuatan di luar etik, termasuk juga bersih dari kepentingan," ujar Anis.

Tanggapan polisi

ILUSTRASI Polisi
ILUSTRASI Polisi (Tribunnews)

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatra Selatan Kombes Hisar Siallagan menjelaskan, sampai saat ini belum ada satu pun laporan terkait dugaan pelecehan seksual yang menimpa mahasiswi Unsri.

ApabiIa kasus itu benar terjadi, dia menyarankan agar korban cepat membuat laporan, supaya kasus tersebut segera diusut.

"Kalaupun kejadian itu memang ada, agar kita bisa segera menindaklanjuti, diharapkan segera membuat laporan.

Anggota akan menelusuri dugaan pelecehan seksual itu," Kata Hisar saat dikonfirmasi.

Sebelumnya, seseorang yang mengaku sebagai mahasiswi Unsri membuat kehebohan.

Sebab, ia mengaku telah menjadi korban pelecehan oknum dosen di kampus tersebut.

Curhatan tersebut diunggah oleh akun Twttier @unsrifess.

Kemudian kembali di-repost oleh akun Instagram @palembang.eksis.

Dalam tulisannya, mahasiswi itu mengaku menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum dosen pada Sabtu (25/8/2021).

Menurut dia, hal itu terjadi saat dia hendak mengurus skripsi yang sempat tertunda satu semester.

Baca juga: Ada Anak 11 Tahun ke Warung, Guru SMA di Tarakan Tiba-tiba Lakukan Pencabulan, Korban Syok & Takut

Awalnya, ia menemui dosen tersebut untuk bimbangan seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Mahasiswi Diduga Jadi Korban Pelecehan, Ini Tanggapan Rektor Unsri".

Dosen yang diduga menjadi pelaku tersebut sempat menanyakan kepada korban penyebab ia menunda skripsi satu semester.

Mahasiswi tersebut akhirnya bercerita mengenai masalahnya di rumah, dari masalah keluarga sampai ekonomi.

Korban tak kuasa menahan tangis saat menceritakan itu kepada pelaku.

Namun, hingga saat ini belum ada klarifikasi yang jelas mengenai dugaan pelecehan seksual tersebut.

Artikel lainnya terkait pencabulan

(Kompas/ Kontributor Palembang, Aji YK Putra)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved