Wisata NTB
Kagum Lihat Produk Ekonomi Kreatif NTB, Ini Saran Sandiaga Uno bagi Pelaku Usaha Jelang WSBK
Sandiaga Uno mengapresiasi usaha para pelaku ekonomi kreatif di NTB, harapan pemulihan dan kebangkitan ekonomi Indonesia bisa dimulai dari Lombok
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno kagum melihat berbagai produk ekonomi kreatif (Ekraf) di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Mulai dari kerajinan tangan, fesyen, olahan makanan, mutiara, hingga produk musik dan film.
Sandiaga Uno sangat mengapresiasi usaha para pelaku ekonomi kreatif di NTB.
Hal itu memeberikannya harapan pemulihan dan kebangkitan ekonomi Indonesia bisa dimulai dari Lombok, NTB.
Baca juga: Menparekraf akan Koneksikan Desa-Desa Wisata dengan Event WSBK dan MotoGP
”Produk-produk ekonomi kreatif Lombok sangat luar baisa tadi, saya sangat terpukau,” kata Sandiaga, usai meninjau pemeran Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI), di Lombok Epicentrum Mall, Kamis (4/11/2021).
Menurutnya, semua itu menunjukan optimisme untuk segera bangkit dan mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
”Saya harapkan ini adalah awal dari kebangkitan kita,” kata Sandiaga.
Dia melihat setiap usaha ekonomi kreatif membuka 10-20 lapangan pekerjaan. Sehingga dia yakin sektor ini punya potensi besar ke depan.
Baca juga: WSBK dan MotoGP di Depan Mata, Sandiaga Uno Minta Pelaku Ekonomi Kreatif Gerak Cepat
Apalagi pekan depan, Indonesia akan menjadi tuan rumah World Superbike (WSBK) di Pertamina Mandalika International Street Circuit.
Kemudian MotoGP tahun 2022 serta pertemuan G20.
Dengan banyaknya event internasional, pelaku usaha harus menyiapkan produknya dengan sebaik mungkin.
”Produk-produk ekonomi kreatif harus siap. Karena kualitas, pengemasan, dan strategi marketing (pemasaran) harus dilakukan dengan penuh perencanaan,” imbuhnya.
Dengan begitu, masyarakat NTB tidak gigit jari ketika event internasional dilakukan di daerahnya.
Dia tidak mau ketika wisatawan datang dan pandemi terkendali, tetapi tidak bisa menjual produk ekonomi kreatif sendiri.