Wisata NTB

WSBK dan MotoGP di Depan Mata, Sandiaga Uno Minta Pelaku Ekonomi Kreatif Gerak Cepat

Beberapa event internasional di Provinsi NTB seperti World Superbike (WSBK) 2021 dan MotoGP 2022 di Mandalika menjadi peluang pelaku ekonomi kreatif

TribunLombok.com/Sirtupillaili
EKONOMI KREATIF: Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno memberi keterangan pers, di acara pelantikan pengurus DPW Gekrafs NTB, di Aruna Hotel, Senggigi, Lombok Barat, Rabu (3/11/2021).  

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Beberapa event internasional di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi peluang bagi pelaku ekonomi kreatif.

Seperti balap World Superbike (WSBK) 2021 dan MotoGP 2022, di Pertamina Mandalika International Street Circuit.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, sektor pariwisata tidak lepas dari ekonomi kreatif.

"Pariwisata tidak akan menghasilkan apa-apa tanpa industri kreatif. Wisatawan yang datang harus diberikan ragam pilihan belanja produk kreatif lokal," kata Sandiaga Uno, di acara pelantikan pengurus Dewan Perwakilan Wilayah Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (DPW Gekrafs) NTB, di Aruna Hotel, Senggigi, Lombok Barat, Rabu (3/11/2021).

Baca juga: 25 Kontainer Logistik WSBK Segera Tiba di Lombok Pakai Pesawat Khusus dari Doha

Menurutnya, balap international di Mandalika, Lombok Tengah harus dimanfaatkan sebaik mungkin para pelaku industri kreatif.

Supaya masyarakat lokal mendapatkan keuntungan dari event tersebut.

Tonton juga:

Jika pariwisata tidak bersanding dengan industri kreatif, Sandiaga menyebut, keadaan itu hanya akan membuat orang-orang yang datang hanya numpang selfie.

Kondisi itu disebutnya sebagai Rohali (rombongan hanya lihat-lihat).

Baca juga: Tampilan Sirkuit Pertamina Mandalika Semakin Oke Setelah Dicat, Siap Gelar WSBK hingga MotoGP

Tapi jika ada produk ekonomi kreatif, maka rombongan wisatawan yang datang berubah menjadi Rojali (rombongan yang jadi beli).

"Ekonomi kita digerakkan oleh konsumsi dan pariwisata menggerakkan suatu daerah jika wisatawan datang dan berkonsumsi, tinggal lebih lama dan belanja," katanya.

Produk ekonomi kreatif harus benar-benar tampil dalam setiap event.

Memang banyak produk ekonomi kreatif yang masih dibuat manual dengan tangan. Sehingga membuatnya lama dan harga mahal.

Seperti kain tenun khas Lombok yang dibuat selama sebulan lebih karena tidak mudah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved