Update Pembunuhan di Subang, Polisi Sebut Ada Saksi yang Keterangannya Berubah-ubah: Dia Tidak Fokus
Polda Jabar mengatakan ada keterangan saksi yang berubah-ubah, pihaknya memberikan contoh soal helm di TKP.
TRIBUNLOMBOK.COM - Polisi memberikan update terbaru terkait pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Aparat kepolisian mengatakan bahwa ada informasi dan keterangan saksi yang berubah.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago yang mengungkapkan hal tersebut.
Menurutnya, pemeriksaan tetap dilakukan oleh Polres Subang.
Hal itu ia ungkapkan saat ditemui di Graha Bhayangkara di Kota Bandung, Selasa (2/11/2021).
"Jadi begini rekan-rekan, kembali dalam pemeriksaan yang dilakukan Polres Subang tetap dilakukan, masih tetap dilanjutkan, karena ada beberapa informasi yang berubah-ubah dari keterangan-keterangan saksi," ucap Erdi kepada wartawan, Selasa.
Baca juga: Makin Dipojokkan, Danu Kantongi Foto Oknum Polisi yang Mintanya Bersihkan TKP Pembunuhan Subang
Baca juga: Kliennya Diperiksa ke-14 Kalinya Soal Pembunuhan di Subang, Pengacara Yosef: Kebanyakan Kami Ngobrol

Polisi, lanjut Erdi, terus mengupayakan kesesuaian informasi tersebut.
Mereka akan menyesuaikan antara keterangan saksi dan bukti-bukti yang ditemukan dalam penyelidikan.
"Jadi mohon bersabar bahwa Polres Subang masih bekerja untuk mencari dan menemukan bukti-bukti yang mengarah pada pelaku nanti yang jadi tujuan akhir dari rangkaian penyidikan ini," ucap Erdi.
Mengenai keterangan yang berubah-ubah tersebut, Erdi menyebutkan, ada kalanya seseorang tidak fokus ketika melihat sesuatu.
Baca juga: 2 Bulan Pembunuhan Subang Masih Misteri, Yosef Dicurigai Lagi Gara-gara Telepon : Marah-marah
Menurut Erdi, penyidik tidak akan gegabah sekalipun seorang saksi memberikan keterangan yang berubah.
"Perubahan ini bukan berarti seseorang itu berubah.
Dia memberikan keterangan berubah, tetapi ada kalanya dia melihat sesuatu yang ternyata tidak fokus, misalnya dia melihat ada helm, helm ini dikatakan warna apa dan sebagainya.
Nah ini masih ditanyakan, ini salah satu contoh saja," ujar Erdi.
Sementara itu, mengenai kesaksian Danu yang diajak orang yang diduga bantuan polisi (Banpol) ke dalam TKP atau rumah korban, Erdi mengatakan, pihak kepolisian fokus pada hasil penyelidikan, temuan, serta petunjuk yang sudah didapatkan.
"Keterangan seperti itu silakan saja yang bersangkutan menyampaikan.
Tetapi kita berpedoman dan kita fokus dalam pembuktian adalah alat atau petunjuk yang dicari dan didapatkan penyidik," ucap dia.
Kemudian, mengenai petunjuk baru dalam misteri kasus pembunuhan ibu dan anak ini, Erdi menjawab bahwa hal itu merupakan ranah penyidik.
"Mungkin ada, tetapi ini masih konsumsi penyidik.
Jadi kita berharap masyarakat tetap bersabar menunggu hasil dari rangkaian penyelidkannya.
Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini penyidik sudah menemukan alat dan petunjuk, serta bukti yang ada kesesuaian dengan tersangka yang kita jadikan tersangka, jadi mohon bersabar," kata Erdi seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Saksi Kasus Pembunuhan di Subang Berubah Keterangan, Ini Kata Polisi".
Baca juga: Pembunuhan di Subang - Yosef Beberkan Janji Korban Amalia: Katanya, Aku Ingin Balas Budi ke Papah
DNA dan Sidik Jari Danu Tersebar di TKP
Diberitakan sebelumnya, Danu akhirnya membuka penyebab mengapa DNA dan sidik jarinya tercecer di lokasi pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Anak dari Ida, kakak Tuti ini menceritakan bahwa tanggal 19 Agustus 2021, atau sehari setelah kejadian, ia sempat diminta tolong oleh Polisi.
"19 malamnya, Danu disuruh untuk beli lampu," katanya seperti dikutip dari akun Youtube Misteri Mbak Suci.
Saat akan memasang lampu, Danu mengaku menemukan kejanggalan.
"Mau dipasang lampu kabelnya gak ada, gak nyambung kaya korslet, harus benerin dulu," kata Danu.
Selain itu, Danu juga mengaku sempat membantu Polisi membantu pintu depan rumah Tuti dan Yosef.
Menurut Danu, ketika itu Polisi kesulitan membuka pintu dari arah luar.
"Kan hujan, Danu juga ke pinggir, sama polisi juga waktu itu, sempat ngerokok,
pihak Polisi pegang kunci dari depan gak bisa, kata Danu teh harus di dalam rumah. di dalam udah bisa jalan ke belakang, yang Danu inget itu sih," kata Danu.
Soal DNA di rokok, Danu mengaku memang pernah merokok di lokasi pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu.
"Kan hujan dulu, sudah lihat Polisi ke dalam Danu ngerokok, setelah selesai buang di samping," kata Danu.
Sedangkan soal sidik jari di mobil, Danu mengaku sempat diajak oleh Polisi.
"Disuruh sama polisi, sama Polisi ikut, Danu juga tadinya gak mau ikut, jadi ikut aja, nurut," kata Danu.
Ketika itu menurutnya, semua Polisi menggunakan sarung tangan, sedangkan Danu tidak.
"Polisi pakai sarung tangan, cuma Danu tidak," katanya.

Danu tak menyangka sidik jarinya saat itu justru ditemukan Polisi.
"Gak kepikiran, namanya juga inget terus (ke Tuti dan Amalia) jadi ikut aja, ke dalam mobil ikut," kata Danu.
Selain itu terungkap ternyata Danu sempat membersihkan kamar mandi di lokasi pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu.
"Tim polisi suruh, Danu juga dari di SMK pagi disuruh bersihan kamar mandi, sempat diberesin. ada penampingan dari Polisi," katanya.
Sekadar mengingatkan, dari hasil olah TKP Kapolres Subang AKBP Sumarni menduga bahwa jasad Tuti sempat dibersihkan di kamar mandi sebelum dibawa ke bagasi mobil Alphard.
Danu pun mengungkap kondisi kamar mandi saat itu.
"(bak mandi isi) air sih, kalau di pinggir dekat rak piring itu darah, belum dibersihin," kata Danu.
"Disuruh bersihin bak mandi, 'Nu kadieu heula (kesini dulu) bersihan ceunah ini, keruk weh airnya, dikuras," kata Danu.
Berita lain terkait pembunuhan Subang
(Kompas/ Kontributor Bandung, Agie Permadi)