Pengakuan Ayah Aniaya Anak Kandung di Mataram, Kesal Telepon Tak Diangkat & Bantah Sering Memukul

Meski terbukti melakukan penganiayaan terhadap anak kadungnya, seorang ayah di Kota Mataram enggan mengakui perbuatannya

Dok. Polresta Mataram
TERSANGKA: AS, tersangka penganiaya anak kandung berbicara di hadapan media dan Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa (kanan), usai keterangan pers, Selasa (5/10/2021). 

”Tidak pernah saya pukul pak, kalau sekedar bentak supaya tidak mengulangi ya,” katanya.

Di hadapan polisi, dia tetap membantah sering memukul dan menganiaya anaknya.

AS hanya mengkui dia sering membentak-bentak si anak.

Tapi dia mengaku juga sayang sama anaknya.

Bahkan jika sedang bekerja menyetir membawa tamu travel dia sering membawa anaknya.

Karena dia tahu anak tersebut tidak ada yang jaga, sebab ibunya sudah 2 tahun bekerja di Arab Saudi.  

”Karena saya tahu ibunya tidak ada pak, bahkan sampai ke Sembalun saya bawa,” katanya.

Sang istri saat ini masih bekerja di Arab Saudi sebagai pekerja migran.

Selama bekerja di Timur Tengah, sang istri sering mengirimkan uang.

Kadang ke rekening suami, kadang juga ke rekening mertuanya.

Tapi AS membantah dia marah dan menganiaya anak jika sang istri belum mengirimkan uang.

Sebab dia sendiri memiliki penghasilan sebagai sopir travel.

Baca juga: Ibu TKW di Arab Saudi, Bocah 8 Tahun Jadi Pelampiasan Emosi Ayah Kandung di Mataram

”Tidak pak, kan di sini saya bekerja,” katanya.

AS mengaku memiliki dua orang anak.

Satu orang usia 12 tahun sudah duduk di bangku sekolah dasar (SD) kelas enam.

Kemudian anaknya yang nomor dua usia 8 tahun tinggal bersamanya.

”Saya tidak pernah memukulnya berkali-kali, itukan anak saya pak,” tandasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved