Debt Collector Todongkan Pistol ke Warga, Polres Lombok Barat Telusuri Keterlibatan Oknum Polisi
Polres Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) selidiki dugaan keterlibatan oknum polisi dalam kasus penodongan senpi kelompok debt collector.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT – Polres Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) selidiki dugaan keterlibatan oknum polisi dalam kasus penodongan senjata api (senpi) kelompok debt collector kepada warga.
Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus S. Wibowo menjelaskan, terkait keterlibatan okum polisi dalam kasus itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan bidang Propam Polda NTB.
”Karena ini memiliki dugaan keterlibatan aparat, tentu kita penyidik Polres Lombok Barat melakukan koordinasi dengan bidang Propam Polda NTB,” katanya, dalam keterangan pers, Senin (27/9/2021).
Baca juga: Pemerintah Ingin Seri Penutup World Superbike 2021 di Mandalika Dihadiri Penonton
Kapolres menegaskan, untuk memastikan keterlibatan oknum polisi, mereka harus bersama-sama dengan bidang propam Polda NTB.
“Sekarang ini, penyidik dan personel Bid Propam Polda NTB bekerja untuk memastikan apakah yang bersangkutan ini seorang aparat kepolsian,” ujarnya.
Termasuk video viral yang memperlihatkan oknum mengeluarkan senpi, Polres Lobar juga masih melakukan pendalaman.
“Sementara itu, terkait masih pendalaman kami, apakah senpi itu merupakan organik aparat atau bukan,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, viral video rekaman oknum debt collector (jasa penagih utang) menodongkan pistol ke pemilik mobil, beredar luas di masyarakat, Sabtu (25/9/2021).
Dalam video berdurasi 17 detik tersebut, oknum yang diduga debt collector memaksa seorang pria berpakaian hitam karena menunggak pembayaran mobil.
Baca juga: RICUH Demo Dugaan Penyimpangan Bantuan Benih Jagung di Kantor Gubernur NTB
Pemilik diketahui bernama Zaenudin Ahmad (30), warga Praya Barat Daya, Lombok Tengah.
Saat oknum debt collector menarik tangahnya, pemilik mobil berusaha menahan sambil menelpon seseorang.
Hal itu membuat oknum yang membawa pistol emosi sambil menunjukkan senjata apinya.
Insiden tersebut terjadi di kantor Desa Bagek Polak, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, Jumat (24/9/2021), sekitar pukul 17.00 Wita.
Saat itu, korban sedang menghadiri kegiatan pengkaderan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).