Berita Lombok
Waspada! Tercatat Ada 72 Kali Gempa di Wilayah NTB, Hanya Satu Kali yang Dirasakan Warga
BMKG catat ada 72 kali gempa bumi di wilayah NTB pada pekan kelima Juni 2021, namun hanya ada satu gempa yang dirasakan masyarakat
Penulis: Sirtupillaili | Editor: wulanndari
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Telah terjadi 72 kali gempa bumi tektonik di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) pada pekan kelima Juni 2021.
Pekan kelima ini antara tanggal 25 Juni - 2 Juli 2021.
Tapi dari semua gempa tersebut, hanya satu kali gempa dirasakan getarannya oleh masyarakat.
Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi menjelaskan, 72 kejadian gempa itu didominasi gempa dengan Magnitudo di bawah 3.0 dan kedalaman dangkal di bawah 60 Km.
"Berdasarkan grafik frekuensi kejadian gempa bumi terbanyak tanggal 30 Juni sejumlah 14 kejadian," katanya, dalam keterangan persnya, Sabtu (3/7/2021).
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota di Indonesia Sabtu 3 Juli 2021: Mataram Cerah Berawan, Yogyakarta Cerah
Baca juga: NTB Dilanda 69 Kali Gempa Bumi pada Pekan Keempat Juni 2021
Sementara berdasarkan besar magnitudonya, gempa dengan M di bawah 3 sebanyak 47 kejadian.
Gempa dengan Magnitudo antara 3 atau lebih kecil dari Magnitudo 5 sebanyak 25 kejadian.

"Tidak terdapat kejadian untuk gempa dengan Magnitudo di atas 5," katanya.
Berdasarkan kedalaman gempa bumi, gempa dengan kedalaman kurang dari 60 km sebanyak 64 kejadian.
Gempa bumi dengan 60 km atau di bawah 300 km sebanyak 8 gempa bumi.
Tidak terdapat kejadian gempabumi dengan kedalaman lebih dari 300 Km.
Baca juga: Heboh Potensi Gempa Besar dan Tsunami di Jawa Timur, BMKG: Harus Dibedakan Prediksi dan Potensi
Berdasarkan kondisi seismisitas wilayah NTB dan sekitarnya, aktivitas gempa didominasi di daerah sumber gempa Flores Backarc Thrust Utara Lombok dan Sumbawa.
"Sesar strike slip selat Sumbawa dan Sesar Teluk Panas," jelasnya.
Dengan kejadian gempa yang terjadi setiap harinya, Ardhianto menghimbau masyarakat tetap tenang.
Tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(*)