4 Pelajar Jambret di Mataram Dikendalikan Seseorang, Kerap Konsumsi Sabu Bareng

Empat pelajar pelaku jambret di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) diduga dikendalikan seseorang yang sudah dewasa.

(TribunLombok.com/Sirtupillaili)
DITANGKAP: Para pelajar pelaku jambret digiring anggota Polresta Mataram dalam sesi keterangan pers, Jumat (2/7/2021). (TribunLombok.com/Sirtupillaili) 

Sementara itu, pelaku jambret inisial DP mengakui dirinya telah melakukan aksi jambret.

Hasil jambretnya digunakan untuk membeli sabu.

”Kita menggunakan sabu samaan,” kata DP.

Pelajar kelas 2 SMA itu mengatakan, tindakan kejahatan yang dilakukannya tidak diketahui orang tuanya.

”Kalau ibu bapak saya tidak tahu kalau saya berbuat seperti ini,” tutupnya.

Tiga pelajar di dijerat pasal 365 ayat (1) KUHP.

Ancaman hukumannya maksimal 9 tahun penjara.

Kapolresta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi dalam keterangan pers menjelaskan, ketiga pelaku yang ditangkap melakukan aksi jambret di 43 lokasi berbeda di Mataram dan Lombok Barat.

Diantaranya Monjok, Kekalik, Sindu, Batu Layar, Senggigi, dan lain-lain.

Terakhir beraksi di wilayah Gunungsari, Lombok Barat.

Modusnya, mereka membuntuti korban, pelajar bernama Baiq Hilmiati.

Saat itu korban menaruh handphone di dashboard sepeda motornya.

”Korban mengetahui dibuntuti pelaku dan  berhenti di salah satu Alfamart,” kata Heri.

Baca juga: Demi Beli Sabu, Empat Siswa di Mataram Mencuri di 43 Lokasi

Saat itulah pelaku mulai beraksi. Mengambil handphone korban.

Korban pun sempat melakukan perlawanan. Tetapi, tidak bisa.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved