Siswi SMP Berkelahi Gara-gara Saling Tatap, LPA Mataram: Videonya Jangan Disebar Lagi

Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram Joko Jumadi prihatin atas insiden perkelahian dua siswi salah satu SMPN di Kota Mataram,

TribunLombok.com/Sirtupillaili
Ketua LPA Mataram Joko Jumadi 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram Joko Jumadi prihatin atas insiden perkelahian dua siswi salah satu SMPN di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

LPA berharap persoalan itu tidak berproses sampai ke meja hukum.

LPA bersama guru dan kepala sekolah tengah mengupayakan penyelesaian secara kekeluargaan.

”Pokoknya jangan sampai berproses hukum,” kata Joko Jumadi, Senin (14/6/2021).

Baca juga: VIDEO VIRAL, Siswi SMP di Mataram Berkelahi Gara-gara Saling Tatap  

Proses mediasi yang dilakukan hari ini memang batal karena orang tua salah satu siswi kebaratan dan ingin melapor ke polisi.

Tapi pihaknya akan berupaya supaya tidak sampai ke ranah hukum.

BERKELAHI: Potongan video dua siswi SMPN di Kota Mataram berkelahi usai pulang sekolah, Sabtu (12/6/2021).
BERKELAHI: Potongan video dua siswi SMPN di Kota Mataram berkelahi usai pulang sekolah, Sabtu (12/6/2021). ((Foto : istimewa))

”Kita sama-sama mediasilah,” ujarnya.

Sebab justru akan menambah beban psikologis kedua siswa tersebut.

Joko juga berharap masyarakat tidak ikut menyebarkan video perkelahian dua siswi tersebut.

”Kita himbau masyarakat, mohon tidak disebarluaskan,” imbuh dosen Fakultas Hukum Universitas Mataram ini.

Bagaimana pun para siswi tersebut merupakan anak-anak dan identitasnya diketahui masyarakat luas.

Baca juga: Polda NTB Usut Dugaan Pemalsuan Laporan Keuangan PKB Lombok Timur

Baca juga: Diduga Mabuk, Oknum Mengaku ASN NTB Adu Mulut dengan Petugas saat Razia

”Kalau ini semakin menyebar luas kasihan juga psikologi anak-anaknya,” katanya.

Dalam kasus itu, mereka tidak melihat siapa pelaku dan siapa menjadi korban.

Kedua-duanya merupakan anak yang masih butuh bimbingan orang tua dan masyarakat sekitar.

Pemulihan psikologi anak, kata Joko, akan menjadi priositas LPA Kota Mataram.

Pihak sekolah, khususnya para siswa lainnya jangan sampai membully mereka lagi.

Sebab itu akan mempengaruhi psikologi mereka.

Berita terkini di NTB lainnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved