Siswi SMP Berkelahi Gara-gara Saling Tatap, LPA Mataram: Videonya Jangan Disebar Lagi
Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram Joko Jumadi prihatin atas insiden perkelahian dua siswi salah satu SMPN di Kota Mataram,
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram Joko Jumadi prihatin atas insiden perkelahian dua siswi salah satu SMPN di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
LPA berharap persoalan itu tidak berproses sampai ke meja hukum.
LPA bersama guru dan kepala sekolah tengah mengupayakan penyelesaian secara kekeluargaan.
”Pokoknya jangan sampai berproses hukum,” kata Joko Jumadi, Senin (14/6/2021).
Baca juga: VIDEO VIRAL, Siswi SMP di Mataram Berkelahi Gara-gara Saling Tatap
Proses mediasi yang dilakukan hari ini memang batal karena orang tua salah satu siswi kebaratan dan ingin melapor ke polisi.
Tapi pihaknya akan berupaya supaya tidak sampai ke ranah hukum.

”Kita sama-sama mediasilah,” ujarnya.
Sebab justru akan menambah beban psikologis kedua siswa tersebut.
Joko juga berharap masyarakat tidak ikut menyebarkan video perkelahian dua siswi tersebut.
”Kita himbau masyarakat, mohon tidak disebarluaskan,” imbuh dosen Fakultas Hukum Universitas Mataram ini.
Bagaimana pun para siswi tersebut merupakan anak-anak dan identitasnya diketahui masyarakat luas.
Baca juga: Polda NTB Usut Dugaan Pemalsuan Laporan Keuangan PKB Lombok Timur
Baca juga: Diduga Mabuk, Oknum Mengaku ASN NTB Adu Mulut dengan Petugas saat Razia
”Kalau ini semakin menyebar luas kasihan juga psikologi anak-anaknya,” katanya.
Dalam kasus itu, mereka tidak melihat siapa pelaku dan siapa menjadi korban.
Kedua-duanya merupakan anak yang masih butuh bimbingan orang tua dan masyarakat sekitar.
Pemulihan psikologi anak, kata Joko, akan menjadi priositas LPA Kota Mataram.
Pihak sekolah, khususnya para siswa lainnya jangan sampai membully mereka lagi.
Sebab itu akan mempengaruhi psikologi mereka.
Berita terkini di NTB lainnya.
(*)