Lebaran Topat
Perayaan Lebaran Topat di Loang Baloq Mataram Diwarnai Protes, Warga Minta Keadilan
Perayaan tradisi Lebaran Topat di kawasan makam Loang Baloq, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) diwarnai protes warga
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
“Kalau di-lockdown, lockdown dah semuanya tidak usah dibuka. Biar adil pak. Kalau ditutup, tutup semuanya sekali-kali gitu,” tegasnya.
Tapi bila makam ditutup bagi peziarah untuk berdoa, kemudian memberikan umat agama lain masuk untuk berdoa, warga merasa perlakuan itu tidak adil.
”Kan di sana ada petugas juga, pintunya ditutup, kenapa mereka dikasi masuk?” katanya.
Menurut warga, para peziarah datang berdoa agar penyakit Corona bisa seger hilang, harusnya mereka diberikan masuk.
Baca juga: Nasib Pembuat Video Hina Palestina, Dimarahi Keluarga dan Kelanjutan Pekerjaan Tidak Jelas
Aksi protes itu mendapat dukungan dari warga lain yang berjualan di sekitar kawasan.
Terdengar suara teriakan warga yang minta petugas memberlakukan aturan yang sama pada semua kelompok masyarakat.
Bahkan beberapa orang mengancam akan ramai-ramai membuka makam tersebut bila tidak dikasi masuk.
Sementara itu, petugas polisi dan TNI di lokasi itu meminta warga tetap tenang dan tidak berbuat anarkis.
Sejurus kemudian, umat agama lain yang sempat masuk ke pantai Loang Baloq pun diminta keluar.
Mereka pun akhirnya keluar dari Loang Baloq secara berangsur angsur dengan mendapat pengawalan ketat aparat keamanan.
Keriuhan tersebut terjadi sampai siang hari.
Tonton Juga :
Petugas bantuan dari Polda NTB pun turun ke lokasi tersebut untuk meredam suasana.
Seorang warga yang dianggap memprovokasi massa langsung diamankan petugas.
Dia dibawa menggunakan mobil polisi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/sekelompok-warga-memprotes-petugas-keamanan.jpg)