Larang Takbiran Keliling, Bupati Lombok Barat: Salat Id Sebaiknya di Rumah
Bupati Lombok Barat Fuazan Khalid memastikan pelaksanaan salat Idul Fitri (Id) di Kabupaten Lombok Barat mengikuti kebijakan pemerintah pusat.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT – Bupati Lombok Barat Fuazan Khalid memastikan pelaksanaan salat Idul Fitri (Id) di Kabupaten Lombok Barat mengikuti kebijakan pemerintah pusat.
Salat Id dilaksanakan di masjid masing-masing warga. Bahkan dia menganjurkan salat di rumah.
”Bila perlu di rumah, jangan salat Ied seperti di lapangan atau masjid tetangga. Tentunya harus taat dengan Prokes Covid-19,” kata Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid, usai meninjau langsung pengamanan Operasi Ketupat Rinjani 2021, Senin malam (10/5/2021).
Sedangkan pada malam takbiran, Pemda Lombok Barat melarang takbiran keliling.
Hal ini sesuai dengan intruksi keputusan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Lombok Barat.
“Baik takbiran keliling dari ditingkat dusun, apalagi di atas tingkat dusun, itu tidak boleh ada, jika di masjid diperbolehkan, namun dengan catatan tetap taat prokes,” tegasnya.
Baca juga: 108 Orang Pelaku Kejahatan Ditangkap Polda NTB selama Ramadhan 1442 H
Setelah Hari Raya Idul Fitri, Pemda Lombok Barat juga akan menutup tempat-tempat wisata untuk mengantisipasi penularan Covid-19.
Tempat wisata akan ditutup sementara, sampai tanggal 17 Mei 2021.
“Kita ingin melakukan tindakan secara preventif, tidak ingin ada penyebaran Covid-19,” pungkasnya.
Fauzan mengingatkan, walau pun kasus Covid-19 di Lombok Barat cenderung landai, bahkan mengalami penurunan. Tetapi semua pihak tidak boleh lalai.
”Informasi yang kita dapat, di beberapa daerah sudah ada varian baru Covid-19. Menurut para ahli, varian baru ini bisa saja sudah masuk di Pulau Lombok,” katanya.
Karena itu, dia meminta masyarakat memahami akan hal itu sebagai bentuk tindakan preventif mencegah penyebaran Covid-19.
Baca juga: NTB Produksi Alat Rapid Test Entram, Akurasinya Mencapai 91 Persen
”Langkah yang dilakukan yaitu dengan menutup sementara tempat wisata,” ujarnya.
Menurutnya di tempat wisata sangat berpotensi terjadinya kerumunan, terutama setelah Ramadhan.
Untuk memastikan pengamanan lebaran, Bupati Fauzan bersama Forkopimda Lombok Barat, diantaranya Kapolres Lombok Barat dan Dandim 1606WB/Lobar meninjau pengamanan Operasi Ketupat Rinjani 2021.
Mereka mendatangi Pos Pengamanan (Pospam) Narmada, Pospam Giri Menang Square (GMS), dan Pospam Senggigi.
Ia menilai, secara umum pelaksanaan pengamanan sudah berjalan baik dengan melibatkan unsur TNI-Polri, perhubungan, Satpol PP, dan tim kesehatan.
“Setiap posko juga pos kesehatannya, bahkan pemadam kebakaran juga disiapkan,” ungkapnya.
Guna mendukung kebijakan Pemda Lombok Barat, Kapolres Lobar AKBP Bagus S. Wibowo menegaskan, pihaknya akan melakukan penyekatan di tempat-tempat wisata.
Itu untuk memastikan tidak ada kerumunan.
“Khusus di wilayah Senggigi kami telah menyiapkan dua area penyekatan,” ungkapnya.
Meski demikian, aktivitas masyarakat dapat berjalan seperti biasa. Hanya saja protokol kesehatan dijalankan dengan ketat.
Terkait malam takbiran dan salat Id, Kapolres menegaskan, sebagaimana surat edaran bupati Lombok Barat, tetap merujuk kebijakan pemerintah pusat.
Baca juga: Kapolda NTB akan Tutup Mal Bila Pengunjung Lebih dari 50 Persen
“Bila desa tersebut masuk di zona hijau, diizinkan melaksanakan salat Id, namun dengan prokes yang sudah ada,” pungkasnya.
Sementara itu, Dandim 1606WB/Lobar Kolonel Arm Gunawan mengatakan, pengamanan fokus saat malam takbiran dan salat Id.
“Sudah diatur sedemikian rupa untuk membatasi kerumunan. Sehingga tidak perlu melaksanakan salat Id bersama-sama atau terpusat,” ungkapnya.
Dandim juga menghimbau warga menghindari kerumunan di tempat-tempat wisata.
Bila diberikan kelonggaran, masyarakat sulit untuk membatasi diri.
“Jadi memang kondisinya seperti itu, sehinga diharapkan pengertian masyarakat untuk bersabar di masa pandemi ini,” imbuhnya.
(*)