Ritual Ngasuh Gunung, Cara Warga Lombok Menjaga Kesucian Alam Rinjani
Tanpa alas kaki dan parang terselip di pinggang, mereka memulai ritual ngasuh gunung di Desa Senaru, menjaga kelestarian alam kawasan Gunung Rinjani
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK UTARA – Siang itu, hujan turun di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sejumlah pria dewasa mengenakan sarung dan sapuq’ (ikat kepala khas Lombok) berkumpul di kompleks rumah adat Senaru.
Tanpa alas kaki dan parang terselip di pinggang, mereka bersiap memulai ritual ‘ngasuh gunung’ di desanya.
Desa Senaru merupakan salah satu pintu pendakian Gunung Rinjani.
Baca juga: Dirjen KSDAE: Konservasi SDA Gunung Rinjani Harus Libatkan Masyarakat Adat
Di antara para pria, perempuan dewasa mengenakan kemben, kain yang melilit dari atas dada sampai mata kaki ikut serta dalam ritual itu.
Para perempuan ini membawa keraro di atas kepalanya, sejenis nampan besar dari anyaman bambu berisi beras untuk dimasak.
Tonton Juga :
Diiringi rintik hujan, penduduk di kampung ini antusias menggelar acara sakral itu.
Sebuah ritual turun temurun untuk menjaga kesucian atau kelestarian alam kawasan Gunung Rinjani.
Baca juga: 23.616,84 Kilogram Sampah Gunung Rinjani Diturunkan, TNGR Sebut Sudah Jauh Berkurang