Lima Hari Melaut Tak Kunjung Pulang, Nelayan Lombok Timur Dinyatakan Hilang
Untuk kesekian kalinya insiden nelayan menghilang saat mencari ikan terjadi di wilayah perairan Nusa Tenggra Barat (NTB).
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR – Untuk kesekian kalinya insiden nelayan menghilang saat mencari ikan terjadi di wilayah perairan Nusa Tenggra Barat (NTB).
Kali ini, Sulasa (53), nelayan asal Sandubaya Timur, Labuhan Lombok, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur dilaporkan hilang.
Sulasa pergi melaut sejak lima hari lalu. Hingga saat ini ia belum kembali dan dilaporkan hilang pihak keluarga.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mataram Nanang Sigit PH menerangkan, berdasarkan laporan yang diterima, Sulasa berangkat melaut Sabtu (16/1/2021), pukul 21.00 Wita.
Ia pergi melaut menggunakan perahu ketinting menuju perairan Gili Sulat-Lawang, di Kecamatan Sambelia, Lombok Timur.
Baca juga: Bongkar Sindikat Pupuk Bersubsidi, Polres Lombok Tengah Tetapkan Oknum Pengecer Jadi Tersangka
Baca juga: Prostitusi Berkedok Tempat Karaoke di Lombok Barat Terbongkar, Muncikari Asal Bandung Diciduk
Baca juga: Mayat Petani Desa Kombo Bima Tergeletak di Area Perkebunan, Ditemukan Parang dan Tali Nilon
Keesokan harinya, Minggu (17/1/2021), salah seorang kerabatnya melihat korban menuju ke arah pulau Panjang, Sumbawa.
Tapi hingga Rabu (20/1/2021), korban tidak kunjung pulang.
”Akhirnya pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut ke Satuan Polairud Polres Lombok Timur dan diteruskan ke Basarnas Mataram,” jelas Nanang Sigit PH, Rabu (20/1/2021).
Tim SAR gabungan dari Pos SAR Kayangan bersama Polairud Polda NTB, TNI, dan nelayan setempat melakukan pencarian di perairan Gili Sulat-Lawang dan sekitarnya.
Pencarian menggunakan Rigit Inflatable Boat, speed boat dan perahu nelayan.
“Sampai pukul 18.00 Wita hasil pencarian sementara masih nihil, pencarian akan kembali dilanjutkan besok pagi,” jelasnya.
Dengan insiden yang kesekian kalinya, Nanang mengaku tidak bosan-bosannya mengingatkan para nelayan selalu berhati-hati saat melaut.
Cuaca tidak menentu dan gelombang tinggi harus diperhitungkan saat melaut.
Paling penting, nelayan juga harus membekali diri dengan alat-alat pengaman saat melaut.
(*)