Virus Corona
Reaksi setelah Suntik Vaksin Covid-19: Gubernur NTB & Wakil Senyum hingga Danrem Sebut Jarum Kecil
Beragam reaksi ditunjukkan para pimpinan daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB) sete;ah disuntik vaksin Covid-19
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Beragam reaksi ditunjukkan para pimpinan daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB) setelah disuntik vaksin Covid-19.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan wakilnya Sitti Rohmi Djalilah tampak senyum-senyum setelah disuntikan.
Mereka bahkan mengacungkan jempol setelah mendapat suntikan vaksin perdana di gedung Graha Bakti Praja, kantor Gubernur NTB, Kamis (14/12021).
Vaksinasi tersebut juga diikuti unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), tokoh agama, tokoh masyarakat, dan perwakilan organisasi profesi.
Baca juga: Transmisi Lokal Penularan Covid-19 di NTB Semakin Tak Terkendali
Setelah disuntik, mereka beristirahat 30 menit di ruangan khusus.
Tonton Juga :
Tidak ada reaksi aneh ditunjukkan para pimpinan daerah itu.
Bahkan mereka mengaku tidak merasakan suntikan sama sekali.
Baca juga: Warga Ragu Disuntik Vaksin Covid-19, Dinas Kesehatan NTB: Tidak Ada Obat yang Sempurna
Lalu, gubernur NTB bersama Forkompinda memberikan keterangan pers.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengaku biasa sajaalias tidak ada sesuatu yang perlu ditakutkan.
Ia ingin masyarakat yakin akan keamanan dan kehalalal vaksin.
Sehingga tidak terprovokasi isu hoax tentang vaksin yang selama ini banyak beredar.
Para pimpinan daerah melakukan vaksinasi untuk memberikan keyakinan kepada masyarakat.
“Keteladanan perlu dilakukan para pemimpin untuk meyakinkan masyarakat yang dibombardir informasi tidak benar terkait covid-19,” katanya, dalam sesi konferensi pers, Kamis (14/1/2021).
Setelah vaksinasi ia berharap masyarakat sedikit bisa lebih tenang.
”Halal sudah, BPOM juga sudah,” katanya.
Meski masih ada yang meragukan, ia berharap ke depan biFsa lebih yakin untuk keselamatan bersama.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah, Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, dan Kapolda NTB, Irjen Pol Muhammad Iqbal.
Baca juga: 11.080 Dosis Vaksin Covid-19 Disalurkan ke Mataram dan Lombok Barat
Sitti Rohmi Djlailah sejak awal tampak sangat antusias mendapatkan vaksin Covid-19.
Ia bahkan mengaku sudah lama menunggu kehadiran vaksin Covid-19.
Ini sebagai salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona di NTB.
“Alhamdulillah terus terang saya ingin secepatnya divaksin. Saya excited dan senang,” katanya.
Pada saat divaksin, Rohmi mengaku tidak merasakan sakit dan tidak merasakan gejala aneh sampai sekarang.
”Kalau ada gejala ringan ya tidak apa-apa. Saya baik baik saja,” tegas Wagub.
Hampir Tak Terasa
Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani dan Irjen Pol M Iqbal juga mengaku antusias dan senang bisa menerima vaksin covid-19.
Baca juga: TGB Mengenang Syekh Ali Jaber, Banyak Sebarkan Mushaf Alquran Termasuk Bagi Kaum Tunanetra
Brigjen Ahmad Rizal Ramdhani mengungkapkan, jarum yang dipakai sangat kecil sehingga hampir tidak terasa.
”Jarumnya kecil sekali, jadi kapan masuknya tidak teras, tahu-tahu sudah selesai,” katanya.
Setelah divaksin dia mengaku lebih percaya diri dan yakin, sehingga imunitas tubuh meningkat.
Masyarakat, menurutnya tidak perlu mendengar isu-isu yang tidak benar.
”Buktinya kami sehat-sehat saja dan tambah semangat,” katanya.
Hal serupa diungkapkan Kepolda NTB Irjen Pol Muhammad Iqbal.
Ia juga tidak tahu kapan jarumnya masuk.
”Tiba-tiba sudah selesai, jadi tidak ada rasa sama sekali,” katanya.
Ia berharap vaksinasi tersebut berjalan lancar.
Sehingga Indonesia bisa segera bebas dari pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan NTB dr Nurhandini Eka Dewi menjelaskan, dalam vaksinasi perdana tersebut mereka men-screening 23 orang.
”Tapi tiga orang tidak bisa kami vaksin karena masuk dalam golongan yang tidak boleh divaksin,” katanya.
Sementara dua orang berhalangan hadir, sehingga jumlah yang divaksin sebanyak 18 orang.
”Tapi tiga orang yang tidak bisa divaksin tetap kami hadirkan untuk menyakisakan,” katanya.
Ia menjelaskan sebelum divaksin, penerima harus melakukan screening kesehatan terlebih dahulu.
Baca juga: Punya Riwayat 12 Penyakit Ini, Warga NTB Tidak Boleh Disuntikkan Vaksin Covid-19
Beberapa kondisi masyarakat yang tidak bisa diberikan vaksin covid-19, di antaranya pernah terkonfirmasi menderita Covid-19, ibu hamil dan menyusui, menjalani terapi jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah.
Penderita penyakit jantung, autoimun, saluran pencerna kronis, hipertiroid, kanker, diabetes melitus, HIV dan turberkulosis.
Dinas Kesehatan NTB sendiri telah mempersiapkan 400 orang vaksinator, yang berasal dari RSU Provinsi NTB, RSAD, RS Bhayangkara dan Puskesmas Mataram.
Setelah pemberian vaksin perdana, tanggal 16 Januari 2021 vaksinasi akan dilanjutkan kepada tenaga kesehatan di RSUD NTB.
(*)