Syekh Ali Jaber Dikenal Dermawan, Bagikan 4.500 Botol Susu Kurma Jadi Permintaan Terakhirnya
Kepergian pendakwah Seykh Ali Jaber meninggalkan sejuta kenangan dan teladan bagi banyak orang.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Kepergian pendakwah Seykh Ali Jaber meninggalkan sejuta kenangan dan teladan bagi banyak orang.
Keluarga dan orang-orang terdekatnya benar-benar merasa kehilangan sosoknya.
Tidak hanya sebagai ulama santun dalam berdakwah, ia juga dikenal sebagai sosok dermawan dan rendah hati.
Bila melihat orang kesusahan, dia pasti akan berusaha membantu. Meski sedang tidak memiliki uang sekali pun, Ali Jaber pasti akan berupaya menolongnya.
”Dia akan tetap berusaha membantu orang tersebut,” tutur Faisal Jaber, salah satu anggota keluarga, di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (14/1/2021).
Faisal yang kerap bertemu dengan Syekh Ali Jaber saat pulang ke Lombok mengaku benar-benar kagum dengan saudaranya itu.
”Siapa pun dia lihat sakit, tidak pandang bulu akan dibantu,” ujarnya.
Baca juga: Keluarga di Lombok Ikhlas Syekh Ali Jaber Dimakamkan di Tangerang
Terakhir kali berkunjung ke Lombok, November 2020, dia berbelanja di supermarket dan bertemu orang sakit kaki yang butuh uang operasi.
Meski orang tersebut tidak dikenal Syekh Ali Jaber, namun dia dengan ikhlas membantu orang tersebut.
Masih di bulan yang sama, saat berkunjung ke Lombok, permintaan terakhir Syekh Ali Jaber kepada saudara-saudara misanya, dia minta tolong dibuatkan 4.500 botol susu kurma.
Susu kurma itu dibagikan setiap subuh di Masjid Al-Falah Monjok dan setiap salat ashar di Masjid Agung Al-Muttaqin, Cakranegara.
“Sudah habis kami bagikan susu kurma itu,” katanya.
Itulah permintaan terakhir Syekh Ali Jaber kepada keluarga di Lombok. Dia melakukan untuk berbagi rezeki dengan orang-orang yang salat di masjid.
Ini Alasan Cinta Lombok
