Virus Corona

1.037 Tenaga Kesehatan NTB Terjangkit Covid-19, Lima Orang Meninggal

Di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) jumlah tenaga kesehatan terjangkit mencapai 1.037 orang

TribunLombok.com/Sirtupillaili
TENAGA KESEHATAN: Seorang tenaga kesehatan di ruang isolasi Covid-19 RSUD Kota Mataram melihat dari balik jendela.  

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Tenaga kesehatan sangat rentan terjangkit Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) jumlah tenaga kesehatan terjangkit mencapai 1.037 orang.

Terdiri dari 98 orang dokter, dokter gigi 3 orang, perawat 500 orang, ahli gizi 40 orang, tenaga farmasi 45 orang.

Kemudian tenaga bidan 153 orang, analis kesehatan 38 orang, dan tenaga administrasi puskesmas 36 orang.

”Yang lain juga ada seperti sanitarian 12 orang, sopir ambulans juga ada kena, cleaning service, dan petugas rekam medis,” beber Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr Hj Nurhandini Eka Dewi, usai menerima vaksin Covid-19, di kantor Dinas Kesehatan NTB, Selasa (5/1/2021).

Baca juga: Pagi Ini, 28.760 Dosis Vaksin Tiba di Provinsi NTB

Bila dilihat dari jenis pekerjaan, ada 30 pekerjaan dan profesi di seputaran kesehatan terkena Covid-19.

Namun dari semua kasus itu, sebagian besar kini sudah sembuh.

Tonton Juga :

Jumlah yang masih dirawat hanya 118 orang.

Mereka tersebar di semua kabupaten/kota di NTB.

Baca juga: Sekda Kota Mataram Effendi Eko Positif Covid-19, Pejabat hingga Wali Kota Di-Tracing

“Yang meninggal lima orang,” ungkapnya.

Tenaga kesehatan meninggal berasal dari daerah Bima 2 orang, Lombok Tengah 1 orang, dan 2 orang dari Kota Mataram.

”Yang meninggal ini dokter, perawat, tenaga farmasi, dan bidan,” jelasnya.

Satu di antaranya yakni Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bima yang meninggal karena Covid-19.

”Dia memiliki penyakit komorbid, kalau yang bidang dia sedang hamil,” jelasnya.

Rata-rata para tenaga kesehatan tersebut terpapar Covid-19 saat  melayani pasien Covid-19 di rumah sakit maupun puskesmas.

Angka itu menunjukkan, tenaga medis rawan terkena Covid-19.

Baca juga: 6 Sekolah di NTB Belum Siap Buka Kelas Tatap Muka, Ini Penjelasan Kadis Dikbud NTB

Di sisi lain, tenaga mereka sangat dibutuhkan dalam melayani pasien Covid-19 yang terus bertambah.

Pelayanan Tetap Jalan  

Meski demikian, dr Eka memastikan pelayanan terhadap pasien Covid-19 tetap berjalan.

Karena mereka tidak terjangkit secara bersamaan, tetapi merupakan akumulasi kasus sepanjang 2020.

Saat ada yang terjangkit pemerintah mengatur jam kerja mereka.

Pada saat diisolasi, para tenaga medis tersebut digantikan tenaga yang lain.  

Selain itu, pelayanan beberapa puskesmas di NTB pernah ditutup sementara.

Baca juga: Covid-19 NTB Masih Tinggi, Razia Masker Digencarkan Jelang Tahun Baru

”Jika di satu unit layanan banyak yang positif kita tutup pelayanan sementara, sembari melakukan pembersihan dan tracing,” katanya.

Penutupan pelayanan pun tidak lama. Setelah melakukan tracing dan penyemprotan disinfektan, pelayanan kembali dibuka.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved