23.616,84 Kilogram Sampah Gunung Rinjani Diturunkan, TNGR Sebut Sudah Jauh Berkurang

Keindahan alam Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) masih dinodai tumpukan sampah.

Tribunlombok.com/Sirtupillaili
PANTAU PENDAKIAN: Kepala Seksi Pengelolaan Wilayah I Balai TNGR Teguh Rianto memantau aktivitas pendakian melalui layar monitor cctv di kantor Balai TNGR, Jumat (6/11/2020).   

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Keindahan alam Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) masih dinodai tumpukan sampah.

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) mencatat, dalam 4 tahun terakhir jumlah sampah yang diturunkan dari Gunung Rinjani mencapai 23.616,84 Kilogram (Kg).

Sampah tersebut merupakan akumulasi sejak 2017.

Kepala Balai TNGR Dedy Asriady dalam rilisnya menyebutkan, sampah paling banyak terkumpul tahun 2017 sebanyak 13.697,51 Kg.

Jumlahnya menurun tahun 2018 sebanyak 4.926,20 Kg.

Kemudian tahun 2019 sebanyak 3.800,63 Kg.

Sementara tahun 2020 ini, terkumpul 1.192,5 Kg.

Baca juga: Bangkitkan Pariwisata di Masa Pandemi, 200 Peselancar Surfing di Pantai Seger Mandalika

"Sumber sampah berasal dari kegiatan pack in pack out, juga clean up yang dilakukan di jalur pendakian," jelasnya.

Jenis sampah tersebut berupa sampah campuran, kaleng, botol kaca, plastik, botol plastik, dan kaleng gas.

Penurunan jumlah sampah dari tahun ke tahun berbanding lurus dengan jumlah pendaki Gunung Rinjani yang semakin sedikit.

Terutama sejak bencana gempa dan pandemi Covid-19, kunjungan menurun drastis.

Jika dilihat sampah di setiap jalur pendakian, tahun 2017 di jalur Senaru 7.380,51 Kg dan jalur Sembalun 6.299 Kg sampah.

Sedangkan tahun 2018, jalur Sembalun 2.803,50 Kg dan Sembalun 2.122,70 Kg.

Tahun 2019, total sampah paling banyak terkumpul di jalur Senaru sebanyak 1.756,03 Kg.

Kemudian Sembalun 1.364,10 Kg, Timbanuh 475 Kg, dan Aikberik 205,5 Kg.

Baca juga: Polres Lombok Tengah Ciduk 2 Pencuri Pompa Air Petani Desa Teduh Praya Barat Daya

Baca juga: VIRAL Mempelai Wanita di Lombok Menangis Histeris hingga Pingsan di Pelaminan saat Mantan Datang

Sedangkan tahun 2020, jalur Sembalun memiliki sampah terbanyak di bandingkan jalur lainnya yakni 592,2 Kg.

Kemudian Senaru 189,5 Kg, Timbanuh 363,2 Kg, dan Aikberik 47,6 Kg.

Dedy Asriady mengatakan, penurunan sampah di destinasi wisata pendakian disebabkan beberapa faktor.

Mulai dari pembatasan kuota pendakian Gunung Rinjani.

Juga packin pack out yang terintegrasi dengan aplikasi e-Rinjani.

Kegiatan clean up yang dilakukan secara rutin petugas dan komunitas.

"Serta meningkatnya kesadaran pendaki," katanya.

Dedy menekankan, alam Rinjani sangat indah.
Namun, pola hidup manusia justru kerap memberikan dampak buruk bagi lingkungan.

Salah satunya kebiasaan membuang sampah sembarangan.

Ia berharap kesadaran semakin meningkat.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved