Menghilang 8 Hari, Mayat Nelayan di Lombok Tengah Ditemukan Mengambang di Gili Kodek
Hilang 8 hari, mayat Hidayat, nelayan yang hilang di perairan Gerupuk, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) akhirnya ditemukan
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Hidayat (27), nelayan yang hilang di perairan Gerupuk, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) akhirnya ditemukan.
Mayatnya ditemukan warga di perairan Gili Kodek, Pantai Ekas, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Selasa (8/12/2020).
Kini korban telah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga di Dusun Gerupuk, Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mataram Nanang Sigit PH menjelaskan, personel yang bertugas di Pos Siaga SAR Mandalika menerima laporan penemuan mayat pukul 08.15 Wita.
Baca juga: Tujuh Hari Pencarian Tak Buahkan Hasil, Tim SAR Hentikan Pencarian Nelayan Hilang di Lombok Tengah
"Ada penemuan jenazah dalam posisi mengambang di perairan Gili Kodek," kata Nanang Sigit, di Mataram, Selasa (8/12/2020).
Tim rescue Pos Siaga SAR Mandalika diterjunkan ke lokasi menggunakan Rigit Inflatable Boat (RIB) 09 Mataram untuk evakuasi.
"Jenazah yang ditemukan tersebut merupakan nelayan yang kita cari atas nama Hidayat," katanya.
Hal itu dipastikan setelah pihak keluarga mengakui sosok jenazah merupakan anggota keluarganya.
"Setelah dievakuasi, korban langsung dibawa ke rumah duka," ujarnya.
Sebelumnya, Basarnas Mataram bersama TNI, Polri, BPBD, Tagana, penyelam tradisional, nelayan, dan masyarakat melakukan pencarian terhadap Hidayat sejak Senin (30/11/2020).
Baik melalui udara, penyisiran perairan sepanjang pantai, penyelaman, pemapelan, dan penyebaran informasi ke nelayan setempat.
Pencarian dihentikan hari Minggu (6/12/2020) setelah tim SAR gabungan melakukan pencarian selama tujuh hari.
Baca juga: Basarnas Mataram Cari Nelayan Hilang Pakai Pesawat, Hidayat Tidak Kunjung Ditemukan
Sampai hari ketujuh tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Operasi SAR (Pencarian dan Pertolongan) kembali dibuka tadi pagi setelah mendapatkan informasi dari seorang nelayan.
(*)