Pilkada Serentak 2020
Debat Kedua Calon Wali Kota Mataram, Dewan Pakar Nilai Jawaban Paslon Tidak Capai Klimaks
Debat putaran kedua calon wali kota dan wakil wali Kota Mataram, berlangsung landai.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Apa solusi konkret yang akan mereka lakukan.
Kemudian soal isu nasib guru honorer di Kota Mataram.
Baca juga: Dana Pilkada di NTB Rp 147 Miliar, Tidak Boleh Pakai Anggaran di Luar APBD
Baca juga: Gubernur NTB Ditegur karena 10 ASN Tidak Netral Pilkada, Ada Adik Gubernur hingga Calwakot Mataram
Ia menilai belum banyak solusi yang ditawarkan paslon untuk kejelasan nasib guru honorer yang sedang merana.
"Baru satu, ada yang menawarkan SK (pengangkatan) wali kota. Tapi yang lainnya masih belum," jelasnya.
Guru menurutnya betul-betul harus diperhatikan, sebab mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa.
Demikian pula soal isu narkoba, juga belum maksimal dijawab.
"Kan ada beberapa harapan, apalagi sekarang anak sekolah banyak anak yang terpapar narkoba," katanya.
Any menjelaskan, jawaban-jawaban paslon tidak maksimal karena tidak menyebutkan solusi konkret atas persoalan yang ditanya.
"Ya, bagaimana ya, harusnya (jawaban mereka) jelas, ini begini yang harus dilakukan," katanya.
Ia berharap dalam debat berikutnya paslon lebih siap dengan solusi-solusi konkret atas setiap persoalan yang ditanya.
Empat paslon yang maju dalam Pilkada Kota Mataram, yakni pasangan H Mohan Roliskana dan TGH Mujiburrahman, pasangan Hj Putu Selly Andayani dan TGH Abdul Manan.
Kemudian H Lalu Makmur Said dan Badruttamam Ahda, dan H Baihaqi dan Hj Baiq Diyah Ratu Ganefi.
(*)