Dihujani Kritik Komisi VI DPR RI, Ini Jawaban ITDC Terkait Pengembangan KEK Mandalika
Mendapat kritikan pedas Anggota Komisi VI DPR RI Abdul Hakim Bafagih, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC angkat suara.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Miranti menyebut, beberapa hotel di dalam delineasi KEK Mandalika sudah beroperasi, antara lain Novotel dengan 102 kamar, Puri Rinjani 31 kamar, Segara Anak Hotel 26 kamar dan Tastura 20 kamar.
”Yang berada di luar delineasi KEK namun masih di Mandalika terdapat 73 akomodasi skala kecil yang dimiliki masyarakat,” jelasnya.
Trickle-down effect dari pembangunan, kata Miranti, sudah mulai terasa di KEK Mandalika sebelum pandemi.
”Namun memang ada beberapa yang masih kami proses,” jelasnya.
Seperti Paramount mengalami keterlambatan pembangunan selama dua tahun.
Perkiraan jadi tahun 2024, karena adanya perubahan pemegang saham di dalam perusahaan tersebut.
Untuk Royal Tulip, ITDC membuka kembali kesempatan untuk investor baru.
Saat ini sudah ada 3 pihak yang siap untuk beauty contest, termasuk diantaranya investor dari Singapura dan investor nasional dari Batam.
“Dalam pipeline ada 1.010 kamar yang sedang kami proses,” jelasnya.
Dari angka tersebut sekitar 376 kamar akan diselesaikan dalam waktu dekat, termasuk Hotel Pullman.
Di luar itu, untuk memenuhi kebutuhan akomodasi atas event internasional akan dipenuhi dengan glamping dan guest house di sekitar Mandalika/Lombok.
Soal Tenaga Kerja
Sementara terkait serapan SDM di The Mandalika, ITDC memproyeksikan 716 tenaga kerja.
Sebanyak 549 tenaga dari NTB, 160 tenaga dari luar NTB dan 7 tenaga kerja asing.
”Dengan semakin berkembangnya kawasan Mandalika tentunya kami berharap dapat meningkatkan taraf hidup warga sekitar,” tandasnya.
(*)