Opini

Homo Lombokensis: Arah Baru Lombok

Arah baru Lombok tidak bisa lagi didasarkan pada legenda, mitos atau bisikan leluhur

Dok.Istimewa
Salman Faris. Penulis merupakan Dosen Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia dan Penulis Novel Guru Dane. Arah baru Lombok tidak bisa lagi didasarkan pada legenda, mitos atau bisikan leluhur. 

Arah baru Lombok tidak bisa lagi didasarkan pada legenda, mitos atau bisikan leluhur yang memabukkan banyak manusia Lombok itu. Kita harus menjadi Homo Dataensis. Kita harus mengumpulkan data asal-usul, sejarah, agama, tentang tanah, populasi, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Kita harus menggunakan data untuk membuat keputusan, bukan intuisi semata. Jika kita ingin membangun masa depan yang lebih baik, kita harus tahu persis di mana kita berdiri saat ini.

Narasi yang kita bangun selama ini hanya berfokus pada apa yang kita banggakan. Sejujurunya, ini memalukan. Sangat memalukan. Terlalu bangga pada bisa bertahan hidup di tengah kelaparan, wabah penyakit dan keterjajahan perang adalah selemah-lemahnya spirit. Karena itu, arah baru harus berfokus pada apa yang kita inginkan. Narasi baru ini harus mencakup gagasan bahwa tujuan akhir kita bukan untuk menjadi yang terkuat, tetapi untuk menjadi yang paling bijaksana. Bukan untuk menjadi yang terkaya, tetapi untuk menjadi yang paling sehat. Bukan untuk menjadi penguasa, tetapi untuk menjadi penjaga peradaban. Kebijaksaan, kesehatan, dan peradaban, pada masa ini menjadi penopang dunia. Karena dengan tiga hal itu, pada akhirnya kita bisa berkuasa, kita akan kuat dan dilimpahi kekayaan-kemakmuran.

Manusia Lombok memiliki kesempatan langka. Kelaparan, wabah, dan peperangan yang menjadi pilar-pilar peradaban masa lalu yang mengikat kita telah berhasil dilumpuhkan oleh kemajuan global. Sekaranglah waktunya bagi kita untuk mengambil kendali penuh atas nasib kita sendiri. Tidak dengan mengandalkan keberuntungan, tetapi dengan pengetahuan yang tuntas. Hanya dengan begitu, kita bisa melangkah keluar dari bayang-bayang sejarah dan menapaki jalan baru sebagai spesies yang, pada akhirnya berhasil menjadi tuan atas takdirnya sendiri.

Namun, jika manusia Lombok tetap tak mau beranjak keluar dari ilusi memabukkan, kemajuan global sudah pasti menjadi ancaman baru yang susah ditaklukkan.

Malaysia, 21 September 2025

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved