Mandalika Festival of Speed

Juara Kejurnas ITCR Mandalika Dijamin Sesuai Regulasi IMI, Mobil Sudah Melalui Post Scrutineering

Setiap mobil yang naik podium harus lolos uji kelayakan teknis, memastikan tidak ada keuntungan tersembunyi dari modifikasi ilegal.

Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Dok. MGPA
TIMBANG BOBOT - Mobil peserta Kejurnas ITCR mengikuti proses post scrutineering pasca balapan di Sirkuit Mandalika, Senin (26/10/2025). Setiap mobil yang naik podium harus lolos uji kelayakan teknis, memastikan tidak ada keuntungan tersembunyi dari modifikasi ilegal. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Suasana di area pit lane Sirkuit Internasional Mandalika belum sepenuhnya tenang seusai bendera finis Mandalika Festival of Speed 2025 dikibarkan.

Di balik layar, terdapat proses penting usai lomba berlangsung yakni post scrutineering terhadap 3 pemenang over all. 

Kegiatan ini menjadi bentuk transparansi terhadap publik dan komunitas otomotif, bahwa Kejurnas ITCR dijalankan secara profesional dan akuntabel. 

Setiap mobil yang naik podium harus lolos uji kelayakan teknis, memastikan tidak ada keuntungan tersembunyi dari modifikasi ilegal.

Baca juga: Daftar Lengkap Pemenang Race 1 Kejurnas ITCR 2025 di Mandalika: Fitra Eri Dominan

Integritas Balap Nasional

Direktur utama MGPA, Priandhi Satria menyampaikan, pemeriksaan pun terus berlangsung hingga tuntas. Beberapa mekanik bekerja dengan teliti membuka komponen mesin, sementara petugas scrutineering mencatat setiap hasil pengukuran. 

Bagi sebagian orang, momen ini tampak teknis dan membosankan. Namun bagi dunia balap, inilah jantung dari keadilan kompetisi.

Dengan dilaksanakannya proses post scrutineering secara terbuka dan profesional di Kejurnas ITCR Mandalika 2025, MGPA dan IMI menegaskan bahwa kemenangan sejati bukan hanya tentang siapa yang tercepat di lintasan, tetapi juga tentang siapa yang bermain jujur dan patuh pada regulasi.

"Race scrutineering ini memastikan bahwa kendaraan yang digunakan balap sesuai spesifikasinya. Dengan begitu, kita menjaga agar balap nasional tetap sehat, fair, dan berintegritas," jelas Priandhi. 

Diperiksa Ketat

Priandhi menjelaskan bahwa setelah lomba usai, beberapa mobil pemenang diambil secara sampling untuk dibawa ke area terbatas yang ditentukan oleh pihak scrutineering. 

Di tempat inilah, kendaraan-kendaraan tersebut menjalani pemeriksaan mesin secara detail.

“Setelah selesai balap, 3-pemenang over-all akan diambil kendaraannya dan dibawa ke area area terbatas yang ditentukan oleh pihak scrutineering. Kendaraan ini akan diperiksa sesuai regulasi,” ujar Priandhi sambil menunjukkan beberapa mobil dari kelas ITCR 1200, seperti Honda Brio dan Toyota Agya.

Kelas 1200 termasuk dalam Grup N, yaitu kategori mobil standar pabrikan yang hanya diperbolehkan mengalami sedikit modifikasi. 

Artinya, setiap perubahan yang dilakukan harus mengikuti secara ketat pedoman dari buku regulasi IMI.

Penimbangan Bobot Mobil

Sebelum dilakukan pembongkaran mesin, tahap awal post scrutineering diawali dengan penimbangan mobil juara. 

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved