Cuaca NTB

Waspada Cuaca Ekstrem, BMKG Prediksi Peningkatan Curah Hujan di NTB 4–11 November 2025

BMKG memperkirakan cuaca ekstrem akan terjadi hampir merata di seluruh wilayah NTB, meliputi Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat dan daerah lainnya.

Editor: Idham Khalid
pexels.com
Ilustrasi hujan lebat. 
Ringkasan Berita:BMKG NTB memperingatkan potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang di seluruh wilayah NTB pada 4–11 November 2025.
 
Masyarakat dan nelayan diminta waspada, karena diperkirakan terjadi gelombang tinggi hingga 4 meter serta risiko banjir, longsor, dan puting beliung di sejumlah daerah.

 

TRIBUBLOMBOK.COM, MATARAM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Zainuddin Abdul Madjid di Lombok mengimbau masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan, mulai 4 hingga 11 November 2025.

Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, sejumlah faktor meteorologis terpantau dapat memicu peningkatan curah hujan disertai petir dan angin kencang di berbagai wilayah NTB.

Analisis BMKG menunjukkan adanya beberapa fenomena atmosfer yang berkontribusi terhadap potensi cuaca ekstrem, di antaranya, aktivitas gelombang atmosfer low frequency yang melintas di wilayah NTB, Pertemuan dan belokan angin (konvergensi) di sekitar kawasan tersebut.

Selain itu terpantau kelembapan udara tinggi di berbagai lapisan atmosfer dan labilitas atmosfer kuat yang mendukung terbentuknya awan konvektif (awan cumulonimbus).

Kondisi ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan lebat di sejumlah kabupaten/kota, termasuk kemungkinan hujan disertai kilat dan angin kencang.

Wilayah yang Berpotensi Diguyur Hujan Lebat

BMKG memperkirakan cuaca ekstrem akan terjadi hampir merata di seluruh wilayah NTB, meliputi Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa, Sumbawa Barat, Dompu, Bima, dan Kota Bima.

Intensitas hujan sedang hingga lebat diprakirakan berlangsung secara bergantian di wilayah tersebut sejak 4 hingga 11 November 2025, dengan puncak potensi pada pertengahan pekan.

Potensi Gelombang Tinggi

Selain hujan lebat, BMKG juga memantau potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan sekitar NTB.

  • 4 November 2025: Gelombang setinggi 1,25–2,5 meter berpotensi terjadi di Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, serta Samudera Hindia selatan NTB.
  • 5 November 2025: Gelombang kategori 2,5–4,0 meter berpotensi di Selat Lombok bagian selatan dan Samudera Hindia selatan NTB, sementara gelombang 1,25–2,5 meter dapat terjadi di perairan utara Sumbawa, Selat Alas, dan Selat Sape.
  • 6 November 2025: Gelombang tinggi 2,5–4,0 meter diprakirakan kembali terjadi di perairan selatan NTB, termasuk Selat Lombok, Selat Alas, Selat Sape, dan Samudera Hindia.

Kondisi ini berpotensi mengganggu aktivitas pelayaran maupun nelayan tradisional di sekitar wilayah tersebut.

Baca juga: BMKG Prakirakan Puncak Musim Hujan Mulai November 2025 hingga Februari 2026

BMKG melalui Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana, agar tetap waspada dan siaga terhadap kemungkinan dampak cuaca ekstrem.

Potensi bencana yang dapat terjadi antara lain banjir, banjir bandang, tanah longsor, banjir rob, angin kencang, puting beliung, sambaran petir, hingga pohon tumbang.

Masyarakat juga diminta untuk terus memantau pembaruan informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG guna mengantisipasi potensi dampak yang lebih besar.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved