Lapas Lombok Barat

Peringati Maulid Nabi, Lapas Lombok Barat Ajak Warga Binaan Teladani Akhlak Rasulullah

Lapas Kelas IIA Lombok Barat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H, bersama dengan ratusan Warga Binaan (WB)

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Laelatunniam
ISTIMEWA
MAULID NABI - Momen Maulid Nabi di Lapas Kelas II Lombok Barat, Jumat (9/9/2025). Pada momen Maulid ini, para WB diajak untuk meneladani akhlak Rasulullah sebagai pedoman hidup. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Lapas Kelas IIA Lombok Barat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H, bersama dengan ratusan Warga Binaan (WB) yang sedang mengikuti serangkaian pembinaan, Jumat (19/9/2025).

Di balik jeruji besi, pada momen Maulid ini, para WB diajak untuk meneladani akhlak Rasulullah sebagai pedoman hidup.

Peringatan berlangsung sederhana namun penuh makna. Ratusan warga binaan khusyuk mendengarkan tausiyah dari Wakil Ketua I BAZNAS Provinsi NTB, TGH. L. Abdul Muhyi Abidin.

Pada kesempatan itu, Tun Guru dari Nahdlatul Wathan (NW) itu menekankan pentingnya menjadikan akhlak Nabi Muhammad SAW sebagai landasan kehidupan sehari-hari, termasuk dalam proses pembinaan di lapas.

“Akhlak Nabi harus menjadi pondasi hidup kita. Tanpa akhlak, ilmu dan amal akan kehilangan maknanya. Warga binaan yang mampu meneladani akhlak Rasulullah akan kembali ke masyarakat dengan pribadi yang lebih baik,” ucap TGH. Muhyi.

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Lombok Barat melalui Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban, M Pauzan, menyebut kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat hubungan antara petugas dan warga binaan.

“Selain memperkuat keimanan, Maulid Nabi juga mempererat kebersamaan di dalam lapas,” sebutnya.

Diyakininya, momen Maulid menjadi momentum baik bagi perugas Lapas untuk menciptakan suasana pembinaan yang lebih kondusif.

Dia berharap, pada momen baik tersebut, para WB menjadi tauladan yang lebih baik, menjadi manusia yang lebih dimuliakan, sesuai dengan tigline Lapas yang memanusiakan manusia.

Acara ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa dan negara.

“Suasana kebersamaan yang terjalin menambah nilai penting perayaan ini sebagai bagian dari pembinaan rohani yang berkesinambungan,” pungkasnya.

 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved