Bayi Meninggal Dunia
Investigasi Kematian Balita di Lombok Timur, Ombudsman NTB Temukan CCTV Rusak
Ombudsman NTB telah melakukan pengumpulan bahan dan keterangan dari keluarga korban maupun pemerintah desa setempat.
“Belum dilaksanakan tindakan, hanya diperiksa tangan dan kaki yang berpotensi untuk dipasangi infus. Pas dilihat tangannya diperiksa petugas, hasilnya tidak dimungkinkan dipasangkan infus,”
jelas Muksan saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (8/9/2025).
Karena kondisi pasien membutuhkan cairan, pihak Puskesmas menyarankan agar bayi segera dibawa ke RSUD Patuh Karya, Keruak. Namun menurut Muksan, keluarga pasien justru meminta agar diberikan obat sirup.
“Asumsi petugas kalau diberikan sirup nanti khawatir tidak langsung dibawa ke rumah sakit,” tambahnya.
Muksan menegaskan jika obat sirup tetap ada di puskesmas, namun alasannya tidak memberikan obat tersebut, supaya keluarga tetap membawa ke rumah sakit.
“Lagi diingatkan dendek lupak jok rumah sakit (jangan lupa ke rumah sakit),” katanya.
Dia melanjutkan, keluarga membawa pasien ke luar dari rumah sakit dan membeli obat sirup di apotek.
“Petugas tidak tahu, ternyata pasien ini dibawa pulang tidak dibawa ke rumah sakit, ini menyebabkan kondisi anak tidak ada perbaikan,” sambungnya.
Keesokan harinya sekitar pukul 14.00 Wota dibawa ke rumah sakit Patuh Karya, kondisi memburuk dan dinyatakan meninggal dunia.
“Saya atas nama kepala Puskesmas Sukaraja menyampaikan memohon maaf yang sebesar-besarnya, ikut berbelasungkawa terhadap meninggalnya anak kita yang sempat mengunjungi puskesmas,” pungkasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.