Berita Lombok Timur
Angka Perkawinan Anak di Lombok Timur Diklaim Menurun
Produk Media Edukasi dan Kampanye pencegahan perkawinan anak melalui poster, komik, game edukasi
Penulis: Toni Hermawan | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Angka perkawinan anak di Lombok Timur diklaim menurun.
Hal itu diungkap saat rapat koordinasi antara Pemda Lombok Timur bersama Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) dan update capaian program Power to Youth, Jumat (29/8/2025).
Kepala Dinas Perlindungan, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Lombok Timur Ahmat mengungkap kasus perkawinan anak di Lombok Timur mengalami penurunan
Dari tahun 2021 sebanyak 141 kasus, menurun menjadi 11 kasus pada 2024.
“Hal ini masih menjadi isu nasional yang perlu terus ditekan bersama untuk melindungi anak-anak Lombok Timur,” tegas Ahmat.
Distrik Coordinator YGSI Lombok Saprudin mengatakan, pertemuan ini juga menandai berakhirnya periode lima tahun program yang fokus pada pencegahan perkawinan anak dan kehamilan pada remaja di Lombok Timur.
Baca juga: 4 Desa di Lombok Tengah jadi Contoh Pencegahan Perkawinan Anak: Punya Perdes & Program Pemberdayaan
“Lombok Timur merupakan satu dari dua Kabupaten terpilih di Nusa Tenggara Barat terhitung sejak 2021-2025,” kata Saprudin.
Dia menyebut sejumlah capaian konkret selama lima tahun, salah satunya berhasil membangun ketersediaan layanan yang lebih baik untuk siswi di beberapa sekolah.
“Sementara di tingkat kebijakan, program ini sukses mengintervensi lahirnya Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Lombok Timur Nomor 2 Tahun 2024 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak,” sambungnya.
Secara keseluruhan, implementasi program Power to Youth, khususnya Lombok Timur, menghasilkan enam pilar capaian utama di ntaranya, mulai dari penguatan kapasitas anak dan orang muda, pemberdayaan komunitas anak, pemuda, aktor sosial, dan aktor negara.
Di samping itu ada pula produk kebijakan hasil advokasi dengan dua Perda dan tujuh Perdes.
“Tidak itu saja ada pula produk pengetahuan, seperti buku khutbah, buku cerita perubahan dan policy brief tentang perkawinan anak,” ujarnya.
Selain itu Produk Media Edukasi dan Kampanye pencegahan perkawinan anak melalui poster, komik, game edukasi, dan lainnya, serta kolaborasi kerja sama antara YGSI dengan pemerintah daerah dan lintas NGO.
“Program ini terpusat di empat sekolah terpilih di empat desa yang tersebar di dua kecamatan, yakni Sakra Timur dan Jerowaru,” sambungnya.
Wakil Bupati Lombok Timur Mohammad Edwin Hadiwijaya menekankan pentingnya perencanaan dan pengorganisasian yang baik untuk memastikan keberlanjutan program.
“Program yang berjalan selama lima tahun ini dapat direplikasi usai program ini berakhir dan semoga saja bisa berlanjut,” harapnya.
Edwin minta OPD terkait menginventarisasi NGO yang berfokus di bidang anak dan perempuan untuk membangun sinergi yang lebih terstruktur
Direktur YGSI Pusat Eli Sawitri mengakui kolaborasi sebagai salah satu faktor penting kunci kesuksesan program ini terletak pada kolaborasi dengan seluruh stakeholder terkait, bukan hanya pemerintah tetapi juga hingga ke tokoh agama dan masyarakat.
“Harapan kami, meski program bantuan Power to Youth berakhir, semangat dan capaian ini dapat diteruskan secara mandiri dan bisa diperluas jangkauannya,” harapnya.
(*)
Baznas Lombok Timur Target Penerimaan Zakat Mencapai Rp17,5 miliar di Tahun 2025 |
![]() |
---|
Diduga Putus Cinta, Pria di Lombok Timur Akhiri Hidup dengan Gantung Diri |
![]() |
---|
Wali Murid Khawatir Plafon Ruang Kelas SDN 3 Masbagik Timur Roboh |
![]() |
---|
Bupati Lombok Timur Jembatani Kepentingan Petani dengan Pengusaha Tembakau |
![]() |
---|
Plafon Nyaris Roboh, Siswa SDN 3 Masbagik Timur Tetap Belajar di Dalam Kelas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.