MUA Berparas Wanita
Keluarga Deni Dea Lipa Minta Maaf Atas Kegaduhan di Medsos
Kegaduhan mengenai Deni Dea Lipa membuat keluarga cukup terganggu, terintimidasi dan terancam
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
Ringkasan Berita:
- Pihak keluarga Deni Dea Lipa fokus menjaga mental
- Deni diminta memperbaiki diri agar bisa segera pulih
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Keluarga Deni Apriadi Rahman (23) alias Dea Lipa meminta maaf atas kegaduhan di media sosial (Medsos).
Penampilan pria asal Desa Mujur, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah menuai kecaman.
"Kami minta maaf atas kegaduhan yang tidak pernah kami inginkan untuk terjadi di media sosial, ini sudah seminggu terakhir terjadi," kata perwakilan keluarga, Maya di Mataram, Sabtu (15/11/2025).
Maya mengaku kegaduhan ini membuat keluarga cukup terganggu, terintimidasi dan terancam.
"Kenapa selama seminggu ini kami diam, karena kami harus fokus menjaga mental, merawat mental kami dan baru pada saat ini kami merasa sudah waktunya berbicara," kata Maya.
Dia meminta kepada para pihak yang selama ini merasa ditipu dengan penampilan Deni ini untuk menempuh jalur hukum bukan sebaliknya melakukan penghakiman sendiri.
Baca juga: Kasus MUA Deni Dea Lipa Lombok: Kesalahan Diakui, Penghakiman Tidak Boleh Berlarut
Maya mengatakan sejak viral di media sosial, pihak keluarga mengaku Deni mengalami tekanan mental yang luar biasa.
Selama seminggu terakhir ini mereka terus berupaya untuk menguatkan Deni agar tidak memperparah kondisi.
"Kalau ada pihak-pihak yang merasa di rugikan di tipu, atas apa yang beredar, siapapun yang menyebar viral berita ini, dikonsolidasikan, dibuatkan wadah pelaporan, tidak melakukan penghakiman sendiri, punya saluran hukum yang jelas, silahkan laporkan," kata perwakilan keluarga, Maya.
Maya menjelaskan selama ini pihak keluarga tidak pernah bosan untuk memperingatkan Deni untuk berubah.
Keluarga berharap peristiwa yang menimpanya saat ini akan menjadi titik balik Deni yang sekarang aktif sebagai MUA atau tata rias pengantin.
"Kami berharap perubahan itu masih bisa terjadi, tidak sekarang mungkin besok, tidak besok mungkin besoknya lagi.
"Mungkin kalau dikatakan sekarang ini momentum berubah, kami ingin tetap melihat dia sebagai dirinya sendiri," kata Maya.
Bantah Berbagai Tuduhan
Deni merasa difitnah atas unggahan di media sosial dari seseorang yang tidak dikenalinya.
Di antaranya Deni sebagai seorang yang menistakan agama, kaum Sodom, dan sister hong dari Lombok.
Deni membantah menggunakan mukenah dan salat di saf perempuan.
"Itu tidak benar, saya menghormati rumah ibadah dan tata cara beribadah serta memahami adab dalam agama," kata Deni sambil meneteskan air mata.
Ia membantah pernah menipu laki-laki lain dengan penampilannya bahkan sampai bertunangan maupun berhubungan di luar batas.
"Saya beru menjalani tes (HIV) dan hasilnya negatif," tegas dia.
Deni merasa terpukul dengan unggahan itu dan mengaku mengalami tekanan mental yang cukup berat.
Tak hanya itu akibat tuduhan itu juga banyak pesanan merias harus dibatalkan.
Deni merasa rugi materiil secara pribadi maupun mitra kerjanya.
Sebagai langkah perbaikan, Deni berniat untuk membuka galeri make up serta menyelesaikan pendidikan formalnya.
(*)
| Kasus MUA Deni Dea Lipa Lombok: Kesalahan Diakui, Penghakiman Tidak Boleh Berlarut |
|
|---|
| Pimpus Muslimat NW Lale Syifaunnufus Prihatin dengan Deni MUA Paras Wanita |
|
|---|
| AJI Desak Media Massa Tidak Diskriminatif terhadap Minoritas Gender di Lombok |
|
|---|
| Tepis Tuduhan di Medsos, Deni alias Dea Lipa Ceritakan Kisah Hidup dan Tekanan Mental yang Dialami |
|
|---|
| Terungkap Latar Belakang Deni alias Dea Lipa, Anak 'Broken Home' dan Kerja Keras Sejak Kecil |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/deni_dea_lipa_minta_maaf_02202922.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.