Penemuan Mayat Mahsiswi Unram
Paman Vany Ceritakan Detik-detik Temukan Jasad Keponakannya di Pantai Nipah
I Wayan Sastra Bagia, mengungkapkan dirinya orang pertama yang menemukan jasad Vany, setelah melakukan pencarian
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Laelatunniam
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM – Kasus kematian Made Vanyradya Puspa Nitra (19), warga Lingkungan Pajang Barat, Kelurahan Pejanggik, Kota Mataram, yang ditemukan tidak bernyawa di Pantai Nipah, Desa Malaka, Lombok Utara, hingga kini masih menyisakan misteri.
Vany diduga menjadi korban begal, namun pelaku di balik insiden tragis itu belum juga terungkap.
Kepada TribunLombok.com, paman korban, I Wayan Sastra Bagia, mengungkapkan ia adalah orang pertama yang menemukan jasad Vany, setelah melakukan pencarian selama berjam-jam.
“Lama kita cari, itu dari sekira pukul 22.00 Wita hingga mau sampai pukul 06.00 pagi,”
ucap Wayan Sastra saat ditemui di rumah duka, Kamis (28/8/2025).
Ia menjelaskan, dalam proses pencarian, mereka hanya menggunakan senter dari ponsel sebagai alat penerangan. Sastra menyusuri pantai dari ujung ke ujung, dengan harapan Vany bisa segera ditemukan.
Berdasarkan informasi awal dari pihak kepolisian yang melacak sinyal terakhir ponsel Vany, Sastra bersama anggota keluarga lainnya menyisir bibir pantai, mengikuti titik lokasi terakhir ponsel aktif.
Setelah sekitar empat jam pencarian, Sastra terlebih dahulu menemukan teman Vany, Radit, dalam kondisi lemas dan wajah babak belur
“Saya ketemu dengan Radit, dalam kondisi badan meringkuk dan dalam keadaan setengah sadar. Saya tanya di mana Vina, dia jawab Vany diseret, saya dipukul dari belakang,”
ceritanya.
Sastra kemudian melihat sekeliling dan mencoba memahami arah pelaku berdasarkan keterangan Radit yang menyebutkan bahwa pelaku datang dari arah bukit. Ia pun segera menuju jalan setapak yang mengarah ke bukit tersebut.
“Saya sempat berpikir mungkin Vany diseret ke semak-semak, tapi saya tidak menemukannya,”
ungkapnya.
Dalam pencarian tersebut, Sastra sempat menemukan sebuah camp di atas perkebunan, tepat di seberang bukit. Namun setelah bertanya-tanya di sana, tidak ada petunjuk mengenai keberadaan Vany.
Sekitar lima jam kemudian, polisi datang dengan dua mobil, satu membawa Radit, korban pertama, dan satu lagi ikut melakukan pencarian terhadap Vany. Tim menyisir lokasi hingga satu kilometer dari titik ditemukannya Radit.
“Setelah melakukan pencarian berjam-jam, hingga pada pukul 06.00 Vany ditemukan, saya menemukannya dalam keadaan sudah terbujur kaku, saya nggak berani sentuh karena saya sudah pikir di sana, oh ini merupakan pembunuhan,” sebutnya.
Dengan kejadiaan itu menjadi duka mendalam bagi keluarga, Vany yang dikenal keluarga merupakan gadis baik kini harus menemui ajalnya.
Vany direncanakan akan dikremasi pada 2 September mendatang, sesuai dengan adat istiadat masyarakat Hindu Bali.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.