Penemuan Mayat Mahsiswi Unram

Mahasiswa Korban Kekerasan di Pantai Nipah Mengaku Dipukul dengan Sebilah Bambu

Radit memberikan kesaksian bahwa dirinya diserang oleh seorang pria tak dikenal saat sedang menikmati matahari terbenam di Pantai Nipah.

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
Dok. Istimewa
PENEMUAN MAYAT MAHASISWA - Kolase foto seorang mahasiswa asal Sumbawa, Radit Ardiansyah (19) bersama sang kekasih Made Vaniradya Puspa Nitra (19), diduga menjadi korban kekerasan di Pantai Nipah, Kabupaten Lombok Utara, pada Selasa (26/8/2025). 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Seorang mahasiswa asal Sumbawa, Radit Ardiansyah (19) bersama sang kekasih Made Vaniradya Puspa Nitra (19), diduga menjadi korban kekerasan di Pantai Nipah, Kabupaten Lombok Utara, pada Selasa (26/8/2025).

Insiden tragis tersebut merenggut nyawa Made Vaniradya Puspa Nitra (19), sementara Radit ditemukan dengan kondisi masih hidup namun dengan kondisi penuh luka di sekujur tubuhnya.

Radit memberikan kesaksian bahwa dirinya diserang oleh seorang pria tak dikenal saat sedang menikmati matahari terbenam bersama Puspita di pinggir pantai.

Ia mengaku tidak mengenali pelaku, namun masih mengingat jelas wajahnya.

"Cowok, tidak kenal sama sekali, satu orang yang melakukan, saya gak ingat bajunya karena waktu itu sudah mulai gelap" ungkap Radit.

Ia juga menyebut ciri-ciri usia pelaku sekitar 20 hingga 30 tahun dengan tubuh kurus.

Kejadian bermula ketika keduanya tengah duduk santai menikmati suasana senja. Tiba-tiba, seorang pria muncul dari arah belakang sambil membawa sebilah bambu.

Sebelum terjadi penyerangan, pelaku sempat menginterogasi Radit dan Puspita soal keberadaan mereka di lokasi.

"Saya jawab, kami tidak ngapa-ngapain di sini, periksa saja tas kami, Pak, jajan doang isinya," kenang Radit.

Baca juga: 4 Fakta Penemuan Mayat Mahasiswi Unram yang Diduga Korban Kekerasan

Menurut pengakuannya, suasana saat itu sudah gelap. Pelaku menanyakan mengapa mereka belum pulang, dan Radit sempat menjawab bahwa mereka memang sedang bersiap untuk kembali. Namun, pelaku justru menahan mereka, lalu menyerangnya secara brutal.

"Tapi ditahan sama dia, terus saya pingsan, bangun pas ibu itu datang," kata Radit, yang ditemukan dalam kondisi penuh luka di wajah dan tubuh.

Kasat Reskrim Polres Lombok Utara, AKP Punguan Hutahaean, membenarkan kronologi kejadian. Ia menjelaskan bahwa kedua korban berangkat dari Kota Mataram sekitar pukul 16.30 WITA menggunakan sepeda motor.

Hingga tengah malam, Puspita belum juga pulang ke rumah, sehingga keluarganya berinisiatif menghubungi teman-temannya untuk mencari informasi keberadaannya.

"Keluarga korban MVPN (Puspita) mengetahui posisi korban berada di sekitar Pantai Nipah. Pihak keluarga langsung menuju lokasi untuk melakukan pencarian," jelas Punguan dalam keterangan tertulis, Rabu (27/8).

Radit ditemukan sekitar pukul 01.30 WITA oleh keluarga Puspita dalam kondisi tidak sadarkan diri dan segera dilarikan ke Puskesmas Nipah. Beberapa jam kemudian, sekitar pukul 06.30 WITA, Puspita ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi telungkup tak jauh dari lokasi penyerangan.

"Kami masih menyelidiki kasus ini, sudah melakukan olah TKP dan mengamankan sejumlah barang bukti," tambah Punguan.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved