Pengerukan Bukit di Mandalika
Soal Pengerukan Bukit di Mandalika, Rekan Bisnis Sebut Investor Tak Hiraukan Komplain Warga
Rekan Bisnis sekaligus legal Advisor Alvaro, Adam Gazali memberikan klarifikasinya terkait pengerukan di Bukit Sekarkuning
Penulis: Sinto | Editor: Laelatunniam
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Rekan bisnis sekaligus legal advisor Alvaro, Adam Gazali, memberikan klarifikasinya terkait aktivitas pengerukan di Bukit Sekarkuning, Dusun Ketapang, Desa Kuta, Lombok Tengah.
Adam Gazali membantah jika Alvaro kabur usai pengerukan perbukitan. Ia juga membantah jika pengerukan tersebut merupakan tanggung jawab Alvaro.
Adam menyampaikan, sebenarnya pihak yang melakukan pekerjaan adalah Enrique, yang sebelumnya telah mendapat sanksi peringatan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nusa Tenggara I Mataram.
"Itu suratnya ke Enrique. Surat dari BWS sudah saya kasih ke Enrique. Namun belum ada respon dari Enrique," jelas Adam Gazali saat dikonfirmasi Tribun Lombok via telfon Whatsapp belum lama ini.
Adam mengaku memang dirinya bersama Alvaro yang melakukan jual beli lahan. Namun setelah transaksi, semua pekerjaan dilakukan oleh Enrique.
Pihaknya mengaku telah meminta pertanggungjawaban ke Enrique, mengenai complaint yang disampaikan masyarakat. Namun sayangnya Enrique tidak memberikan tanggapan.
Berita terkait baca Kadus dan Pemilik Tanah Ungkap Oknum Investor Asing Kabur Usai Keruk Bukit di Mandalika
Adam menyampaikan, pemilik tanah Bangun kemungkinan tidak mengetahui jika segala pekerjaan dilakukan oleh Enrique. Dia hanya mengetahui ketika dilakukan saat transaksi jual beli, namun tidak saat pengerjaan dilakukan.
"Mungkin dari sisi Pak Bangun dia tidak tahu bahwa yang melakukan pekerjaan, semua pembayaran pekerja, alat, perintah untuk mengeruk pun semua dari Enrique," terang Adam.
Adam mengungkapkan, Alvaro adalah anak dari Enrique. Semua pembayaran lahan dilakukan Enrique sehingga dipastikan ada hubungan bisnis antara Enrique dan Alvaro karena merupakan ayah dan anak. Namun semua pekerjaan pengerukan merupakan tanggung jawab dari Enrique bukan Alvaro
Adam membantah Alvaro kabur dan tidak bisa dihubungi. Adam yang kadang melewati proyek tersebut juga seringkali mengingatkan ke Enrique.
Adam memberitahu ke Enrique bahwa lahannya longsor dan menimbulkan banjir. Ia meminta supaya diperbaiki namun Enrique tidak memberikan tanggapan.
"Enrique ini ada masyarakat yang complaint gara-gara pekerjaan kamu ini. Tapi sama dia tidak dihiraukan. Makanya saya setuju ini di up biar ada juga pertanggungjawaban dari pihak Enrique. Karena saya sudah minta dan ngomong langsung ke Enrique," sebut Adam.
Enrique merupakan investor asal Spanyol. Keduanya merupakan ayah anak. Alvaro adalah anak dari Enrique.
Hingga saat ini, pihak Tribun Lombok belum mendapatkan kontak dari Enrique untuk mendapatkan konfirmasi. Adam Gazali sebelumnya akan memberikan kontak Whatsapp Enrique namun hingga kini tak diberikan.
Wartawan Tribun Lombok akan terus mencari kontak dari Enrique untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut soal pengerukan bukit yang diduga ilegal.
DPRD Kota Mataram Minta Pemda dan Sekolah Atensi Kasus LGBT di Kalangan Anak-anak |
![]() |
---|
Logistik Porsche Carrera Cup Asia 2025 Mulai Dikirim ke Singapura dari Mandalika |
![]() |
---|
Dai Kondang Ustad Das'ad Latif Isi Ceramah di Polres Lombok Tengah Malam Ini |
![]() |
---|
Lombok Tengah Gelar Konsultasi Publik Penguatan Literasi Dasar |
![]() |
---|
Diskominfotik Lobar Gelar Pelatihan Persuratan Digital Melalui Aplikasi Srikandi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.