Pengerukan Bukit di Mandalika

Soal Pengerukan Bukit di Mandalika, Rekan Bisnis Sebut Investor Tak Hiraukan Komplain Warga

Rekan Bisnis sekaligus legal Advisor Alvaro, Adam Gazali memberikan klarifikasinya terkait pengerukan di Bukit Sekarkuning

Penulis: Sinto | Editor: Laelatunniam
Dok. Fb Adam Gazali
PENGERUKAN BUKIT DI MANDALIKA - Rekan Bisnis sekaligus legal advisor Alvaro, Adam Gazali. Pihaknya membantah jika pengerukan Bukit Sekarkuning di Dusun Ketapang adalah tanggungjawab Alvaro. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Rekan bisnis sekaligus legal advisor Alvaro, Adam Gazali, memberikan klarifikasinya terkait aktivitas pengerukan di Bukit Sekarkuning, Dusun Ketapang, Desa Kuta, Lombok Tengah.

Adam Gazali membantah jika Alvaro kabur usai pengerukan perbukitan. Ia juga membantah jika pengerukan tersebut merupakan tanggung jawab Alvaro.

Adam menyampaikan, sebenarnya pihak yang melakukan pekerjaan adalah Enrique, yang sebelumnya telah mendapat sanksi peringatan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nusa Tenggara I Mataram.

"Itu suratnya ke Enrique. Surat dari BWS sudah saya kasih ke Enrique. Namun belum ada respon dari Enrique," jelas Adam Gazali saat dikonfirmasi Tribun Lombok via telfon Whatsapp belum lama ini.

Adam mengaku memang dirinya bersama Alvaro yang melakukan jual beli lahan. Namun setelah transaksi, semua pekerjaan dilakukan oleh Enrique.

Pihaknya mengaku telah meminta pertanggungjawaban ke Enrique, mengenai complaint yang disampaikan masyarakat. Namun sayangnya Enrique tidak memberikan tanggapan. 

Berita terkait baca Kadus dan Pemilik Tanah Ungkap Oknum Investor Asing Kabur Usai Keruk Bukit di Mandalika

Adam menyampaikan, pemilik tanah Bangun kemungkinan tidak mengetahui jika segala pekerjaan dilakukan oleh Enrique. Dia hanya mengetahui ketika dilakukan saat transaksi jual beli, namun tidak saat pengerjaan dilakukan. 

"Mungkin dari sisi Pak Bangun dia tidak tahu bahwa yang melakukan pekerjaan, semua pembayaran pekerja, alat, perintah untuk mengeruk pun semua dari Enrique," terang Adam. 

Adam mengungkapkan, Alvaro adalah anak dari Enrique. Semua pembayaran lahan dilakukan Enrique sehingga dipastikan ada hubungan bisnis antara Enrique dan Alvaro karena merupakan ayah dan anak. Namun semua pekerjaan pengerukan merupakan tanggung jawab dari Enrique bukan Alvaro

Adam membantah Alvaro kabur dan tidak bisa dihubungi. Adam yang kadang melewati proyek tersebut juga seringkali mengingatkan ke Enrique.

Adam memberitahu ke Enrique bahwa lahannya longsor dan menimbulkan banjir. Ia meminta supaya diperbaiki namun Enrique tidak memberikan tanggapan.

"Enrique ini ada masyarakat yang complaint gara-gara pekerjaan kamu ini. Tapi sama dia tidak dihiraukan. Makanya saya setuju ini di up biar ada juga pertanggungjawaban dari pihak Enrique. Karena saya sudah minta dan ngomong langsung ke Enrique," sebut Adam.

Enrique merupakan investor asal Spanyol. Keduanya merupakan ayah anak. Alvaro adalah anak dari Enrique.

Hingga saat ini, pihak Tribun Lombok belum mendapatkan kontak dari Enrique untuk mendapatkan konfirmasi. Adam Gazali sebelumnya akan memberikan kontak Whatsapp Enrique namun hingga kini tak diberikan.

Wartawan Tribun Lombok akan terus mencari kontak dari Enrique untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut soal pengerukan bukit yang diduga ilegal. 

 

 

 

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved