Khusus untuk program di Kabupaten Sumbawa, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan KONSEPSI akan diajak berkolaborasi.
Dua organisasi ini akan fokus pada kegiatan tingkat desa di Kecamatan Moyo Utara.
"Pembelajaran di tingkat desa, nanti teman-teman MDMC dan KONSEPSI akan menjadi mitra Program SIAP SIAGA dan tentu saja mitra OPD di Kabupaten Sumbawa," jelas Anggraini.
Wakil Bupati Sumbawa Mohammad Ansori menyambut baik Program SIAP SIAGA di Kabupaten Sumbawa.
Ia mengatakan Kabupaten Sumbawa merupakan salah satu kabupaten yang rawan bencana.
Berdasarkan Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI), Kabupaten Sumbawa pernah mengalami 159 kali kejadian bencana dalam rentang waktu 1977-2022.
Kejadian bencana itu meliputi sembilan jenis bencana yaitu banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem dan abrasi, gempa bumi, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, tanah longsor, dan tsunami.
Bahkan sepanjang tahun 2024-2025 pun beberapa kali kejadian banjir.
"Saya termasuk korban banjir," kata Wabup Ansori disambut tawa peserta kegiatan.
Berbagai upaya telah dilakukan Kabupaten Sumbawa dalam mengutamakan isu ketangguhan bencana dalam perencanaan pembangunan daerah.
Namun karena berbagai tantangan yang dihadapi dan semakin kompleksnya kejadian bencana hidrometeorologis dan perubahan iklim yang setiap tahun trennya semakin meningkat, pemerintah menyadari bahwa isu kebencanaan menjadi masalah bersama.
"Karena itu kehadiran Program SIAP SIAGA ini sangat tepat untuk membantu, mendampingi dalam upaya ketangguhan di Kabupaten Sumbawa," jelas Ansori.
Kejadian bencana yang berulang-ulang, terjadi hampir setiap tahun, membuat pemerintah Kabupaten Sumbawa menjadikan isu kebencanaan salah satu prioritas.
Pemerintah Kabupaten Sumbawa melakukan perencanaan yang matang untuk mengurangi dampak risiko dari potensi bencana yang ada di masa mendatang.
"Hal ini yang kami lakukan untuk mendukung upaya penanggulangan bencana," terangnya.